SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI--Salah satu poin yang mengantarkan Boyolali dalam memenangkan penghargaan Adipura ketujuh tahun ini adalah pengelolaan sampah. Saat ini ibu-ibu disasar untuk pengelolaan sampah mandiri di Boyolali

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Boyolali, Toto Wasono, menjelaskan BLH telah banyak melakukan sosialisasi dan workshop mengenai pengelolaan sampah mandiri terhadap ibu-ibu PKK di berbagai daerah di Boyolali. “Ibu-ibu disasar karena mereka memiliki peran dalam limbah rumah tangga,” jelasnya ketika ditemui Solopos.com, Selasa (5/6/2012).

Dalam pengelolaan sampah dibagi menjadi dua, yaitu proses komposting untuk sampah organik dan daur ulang untuk sampah anorganik. Ia mengutarakan pengelolaan sampah mandiri bertujuan untuk mengurangi jumlah timbunan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) atau pun Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Apalagi TPA Winong memiliki tempat terbatas dan diperkirakan tidak akan mampu menampung sampah dari seluruh Boyolali. “Dengan pengelolaan sampah mandiri dari tingkat rumah tangga, hal tersebut dapat setidaknya mengurangi timbunan sampah,” jelasnya.

BLH sampai saat ini pun sudah memiliki beberapa desa binaan dalam hal pengelolaan sampah, salah satunya yaitu Desa Randusari, Kecamatan Teras. Dengan proses sosialisasi dan pembinaan tersebut, Toto memaparkan masyarakat sudah mulai tertarik untuk mencoba mengelola sampahnya sendiri. “Antusiasme masyarakat sudah baik, tetapi untuk tindak lanjutnya pun harus ditingkatkan lagi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya