SOLOPOS.COM - Pengelolaan sampah masih menjadi kendala bagi Pemkab Boyolali dalam penilaian Adipura 2013 (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Pengelolaan sampah masih menjadi kendala bagi Pemkab Boyolali dalam penilaian Adipura 2013 (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menyatakan optimistis tahun ini mampu meraih kembali piala Adipura dengan predikat sebagai kota kecil terbersih. Meskipun persoalan pengelolaan sampah diakui menjadi salah satu kendala, sejumlah upaya dilakukan untuk memperoleh nilai optimal.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bupati Boyolali, Seno Samodro, saat ditemui wartawan di kompleks perkantoran Pemkab Boyolali di Kelurahan Kemiri, Mojosongo, belum lama ini, mengakui hambatan utama bagi Boyolali dalam perolehan nilai maksimal dalam Adipura tersebut adalah persoalan pengelolaan sampah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Persoalannya ya cuma sampah,” ujar Bupati.

Lantaran pengelolaan sampah di Boyolali yang belum bisa dilakukan maksimal, Bupati menyebutkan saat ini Boyolali baru memperoleh nilai 72 dalam penilaian Adipura dan menduduki peringkat ke-21 untuk tingkat kabupaten/kota se-Jateng. Namun menurut dia, Pemkab masih memiliki waktu sebulan untuk memaksimalkan nilai. Sebab penilaian tahap terakhir, akan dilaksanakan 11 Maret mendatang.

Jika nilai terkait pengelolaan sampah tersebut dapat dipertahankan seperti tahun lalu, pihaknya menyatakan optimistis piala Adipura bisa kembali diraih Boyolali. pasti dapat meraih Adipura lagi.

“Nilai 72 itu sudah tinggi. Boyolali pernah meraih rekor nilai 78,” tandasnya.

Untuk memaksimalkan perolehan nilai dari sisi pengelolaan sampah tersebut, Bupati menyebutkan telah mempersiapakan strategi khusus. ”Saya ibaratkan pembalap Valentino Rossi. Pada last minute, dia mendahului pembalap yang ada di depannya. Meski hanya menang setengah ban, tapi dia tetap juara dunia. Nah, di Boyolali juga seperti itu, saya sebagai bupati punya strategi itu untuk meraih adipura itu lagi,” paparnya.

Langkah pertama adalah menginstruksikan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait agar melakukan pengelolaan lebih optimal. Pihaknya sudah memerintahkan jajarannya untuk segera membentuk tim khusus, termasuk menyewa alat berat untuk penataan dan pengelolaan sampah.

Terkait wacana pembelian alat berat untuk pengelolaan sampah ini, Bupati mengatakan rencananya tahun ini Pemkab melakukan pengadaan.

”Rencananya memang tahun ini kami mau beli alat berat untuk pengelolaan sampah itu. Tapi belum bisa ditenderkan, karena dananya belum mencukupi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya