SOLOPOS.COM - Tanggul yang ambrol di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen, sudah dipasang karung berisi pasir, Senin (22/11/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Keberadaan tanggul darurat dari sand bag atau karung berisi pasir di sekitar tanggul yang jebol membuat warga Desa Pilang, Masaran, Sragen sedikit tenang. Sempat khawatir bakal diterjang banjir luapan Bengawan Solo setelah tanggul jebol selebar 12 meter, warga Pilang kini bisa tidur nyenyak.

Di sisi lain, arus air Bengawan Solo masih dalam kondisi normal meski beberapa hari terakhir hujan mengguyur kawasan Soloraya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga Desa Pilang, Suharni, 43, mengaku kini tidak begitu khawatir ancaman potensi banjir sebab lokasi tanggul yang ambrol telah dipasang sand bag atau karung berisi tanah/batu. Dia juga belum memindahkan barang-barang berharganya ke tempat yang lebih aman mengantisipasi banjir datang.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dulu pernah banjir sebelum adanya tanggul namun setelah itu enggak ada banjir. Tanggul yang jebol sudah ada tanah pengaman,” paparnya.

Baca Juga: Tanggul Jebol, 120 Keluarga di Pilang Sragen Terancam Banjir

Warga lainnya, Kurniawan, 31, mengatakan sejauh ini kondisi dusunnya aman sejak tanggul ambrol, Kamis (18/11/2021). Dia juga tidak melakukan persiapan khusus mengantisipasi jika debit Bengawan Solo kembali meningkat akibat curah hujan tinggi yang bisa menyebabkan banjir.

“Saya enggak memindahkan barang karena sampai saat ini aman. Kemungkinan aman tetapi enggak tahu di sini arusnya kencang banget waktu ambrol,” kata dia, Senin (22/11/2021).

Dia mengatakan ada bagian tanggul retak di bagian barat atau sebelah bangunan yang ambrol. Dia berharap bangunan yang rusak bisa segera diperbaiki supaya warga aman dari ancaman banjir.

Kurniawan pernah jadi korban banjir pada 2007/2008 sebelum tanggul itu dibangun. Rumahnya kebanjiran setinggi sepaha orang dewasa.

Baca Juga: Perbaikan Tanggul Jebol di Masaran Sragen Baru Bisa Dilakukan 2022

Ketua RT 022 Dukuh Wirorejan, Desa Pilang, Latif, mengatakan sejak dibangun, tanggul pernah tiga kali jebol. Meski demikian, dukuh tidak pernah kebanjiran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya