SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Badai cedera yang terus melanda PSIM Jogja, disinyalir lantaran adanya kesalahan pada pola latihan. Terlepas dari faktor pertandingan, secara pribadi, Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastowo menilai hal itu disebabkan kurang tepatnya schedule dan pola latihan yang dibebankan pada pemain.

Sebagai contoh, ketika PSIM hendak melakoni laga uji coba, ia menyayangkan keputusan pelatih menggelar latihan beban (fitness) pada malam sebelumnya. Padahal, jika harus melakoni laga uji coba, sudah seharusnya pemain tidak dibebani latihan berat seperti itu. ”Mosok besoknya bertanding, malam harinya anak-anak fitness. Kan berat itu,” ujarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Buktinya, dari empat pemain PSIM yang mengalami cedera, dua di antaranya disebabkan oleh pola latihan. “Yang paling terlihat adalah cedera yang dialami Andri Wirawan,” tuturnya.

Meski begitu, dirinya menandaskan tak akan melakukan penambahan pemain. Selain alasan finansial, tak adanya penambahan pemain itu juga didasarkan pada upaya regenerasi pemain. Manajemen tetap menekankan efektivitas skuat yang ada, dengan begitu, diharapkan beberapa tahun ke depan, PSIM akan memiliki skuat pemain lokal yang berkualitas dan memiliki loyalitas terhadap klub.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengakui, sejak akhir putaran divisi utama Liga Indonesia 2013 lalu, pihaknya sudah mengambil keputusan untuk tidak melakukan penambahan pemain.
“Kalau sekarang kondisinya seperti ini, pelatih memang dituntut untuk berpikir ekstra keras,” imbuhnya.

Dengan kondisi seperti ini, mau tidak mau, pelatih harus bekerja ekstra keras melakukan banyak improvisasi terhadap pola formasi yang dipakai. Semisal di lini depan, ketika Johan Arga hampir pasti dinyatakan absen ketika PSIM harus melawat ke kandang Persis Solo, Sabtu (27/4) mendatang, pelatih tentunya harus memutar otak mencari pemain yang sanggup menggantikan peran vital Johan Arga.

Kemungkinan besar, pemain muda Dany Wahyu akan berpeluang untuk menggantikan peran dari pemain bernomor punggung sembilan itu. Jarot pun menilai, dari beberapa laga uji coba, Dany Wahyu menunjukkan performa yang lumayan bagus.

Persoalan lainnya adalah di lini belakang. Ketika bek muda Andri Wirawan terancam absen dalam laga kontra Persis Solo tersebut lantaran menderita cedera harmstring, pelatih dihadapkan pada pilihan sulit. Pasalnya, pelapis dari Andri Wirawan nyaris tak ada.

”Taufik Angga yang memiliki posisi asli sama dengan Andri, saya rasa belum siapuntuk bermain full time,” ucapnya.

Pilihan lain jatuh pada nama Joni Sukirta. Persoalannya, Joni Sukirta bukan tipe pemain seperti Andri Wirawan. Jika Andri Wirawan adalah seorang stopper murni, maka posisi asli dari Joni Sukirta adalah libero. ”Jelas ini berbeda. Tapi saya yakin pelatih pasti punya formulasi khusus untuk ini,” ungkap Jarot.

Secara keseluruhan, sejauh ini tercatat sudah ada 5 pemain PSIM yang mengalami cedera. Kelima pemain itu, empat di antaranya adalah pemain terdaftar, yakni Antonius Kristanto, Wawan Sucahyo, Johan Arga, dan Andri Wirawan, serta satu pemain magang, Liga Dameindra.

Terpisah, Direktur Teknik PSIM Dwi Irianto mengatakan, terkait penambahan pemain, pihaknya memang sepenuhnya tergantung dari PT Putera Insan Mandiri (PIM) selaku penyedia dana. Namun sayangnya, hingga Senin (22/4), pihak PT PIM belum memberikan kesanggupan untuk menggelar rapat evaluasi. ”Padahal rapat itu kan salah satunya juga untuk membahas soal itu [kondisi pemain],” akunya.

Sementara terkait pola latihan, ia menilai itu sepenuhnya kewenangan dari pelatih. Ia mengaku yakin bahwa pelatih memiliki kompetensi dan kapabilitas terhadap pola latihan sehari-hari. ”Jika dirasa tidak maksimal, harusnya ada evaluasi teknik,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya