SOLOPOS.COM - Warga melintasi jembatan sasak dari Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo menuju Kota Solo, jumat (23/9/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SOLO — Buntut penutupan Jembatan Mojo, Jembatan Sasak yang merupakan penghubung Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo dengan Kampung Sewu, Jebres, Solo, ini viral. Bahkan, lokasi Jembatan Sasak ramai didatangi pemotor yang hendak menyebrang.

Saking ramainya, pemotor rela antre untuk menyebrang Jembatan Sasak tersebut. Mereka rela antre dan menunggu giliran untuk melintas. Hal ini dikarenakan jarak tempuh lebih pendek dan cepat ketika lewat Jembatan Sasak daripada memutar lewat Jembatan Bacem dan Jurug C.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Untuk lewat jembatan yang terbuat dari anyaman bambu ini, pengendara sepeda motor harus membayar Rp2.000 hingga Rp3.000. Perlu diingat, ketika lewat Jembatan Sasak, pengendara sepeda motor disarankan untuk pelan dan hati-hati.

Meski ramai oleh pengendara sepeda motor, ternyata masih banyak yang belum mengetahui lokasi Jembatan Sasak, penghubung antara Mojolaban Sukoharjo dan Kampung Sewu Jebres ini. Jembatan ini membentang dari Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Jebres ke Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo.

Baca Juga: Jembatan Sasak Mojolaban Sukoharjo Ramai, Pengelola Siap Jaga Para Penyeberang

Berdasarkan informasi di Google Maps, jika dari arah Solo, lokasi tepatnya berada di Jalan Beton No. 23 RW 6, Sewu, Jebres. Bagi Anda yang sulit untuk mencari lokasi Jembatan Sasak, disarankan untuk menggunakan aplikasi Google Maps dan arahkan GPS pada ponsel Anda ke Jembatan Sasak.

Untuk keamanannya, ada petugas yang membantu para pengendara melewati Jembatan Sasak di Bengawan Solo ini. Pihak pengelola juga ternyata akan mengganti anyaman bambu yang pecah karena dilalui kendaraan.

Baca Juga: Jembatan Sasak Bengawan Solo Tak Hanya Dongkrak Ekonomi tapi Bikin Guyub Warga

Banyaknya pengguna jalan yang memilih Jembatan Sasak yang berlokasi di Mojolaban Sukoharjo dan Jebres Solo ini, Gunawan, salah satu warga setempat menyebut ada sisi positifnya.

Selain membantu mendongkrak perekonomian masyarakat pinggir Bengawan Solo, keberadaan jembatan itu membuat antarwarga semakin guyub.

Baca Juga: Cara Naik KRL Commuterline Solo-Jogja Tanpa Kartu, Bayar Pakai GoPay & LinkAja

“Ya setelah jalan lebih ramai, warga juga akhirnya guyub, saling kenal dengan yang dari Mojolaban, yang dari sana juga srawung ngobrol dengan yang tinggal di sekitaran Kampung Sewu, akhirnya jadi akrab. Beberapa warga berjualan jajanan minuman dan gorengan, jadi nambah pemasukan,” jelas pria yang juga membantu operasional jembatan ini, seperti diulas Solopos.com sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya