SOLOPOS.COM - Stok garam bata di salah satu kios sembako di Pasar Beringharjo mulai tersedia meski jumlahnya masih sangat terbatas, Jumat (11/8/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Ketersediaan bahan pangan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 masih aman

Harianjogja.com, JOGJA--Ketersediaan bahan pangan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 masih aman. Namun, meski demikian harga beberapa komoditas mengalami kenaikan. Hal ini kemudian memantik kecurigaan ada pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan secara pribadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan diantaranya adalah beras, telur ayam broiler, daging ayam, cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit keriting, cabai hijau keriting, ikan nila merah, ikan kembung dan bawal tawar.
Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas cabai rawit merah sebesar 18,81%, yang semula harganya rata-rata berada diangka Rp20.200 berubah jadi Rp24.000.

Menyusul kemudian cabai rawit hijau yang naik sebesar 16,28% atau naik Rp2.800 dari harga awal senilai Rp17.200. Diikuti kemudian dengan telur ayam broiler yang harganya naik jadi Rp23.700, dari yang sebelumnya bisa dibeli dengan harga Rp21.600.

Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY, Sugeng Purwanto menyatakan kenaikan harga yang terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 masih dalam kondisi yang wajar. Namun ia menyatakan, ada hal yang aneh karena stok cenderung terjamin tapi harga beberapa komoditas selalu naik ketika menjelang hari-hari besar.

“Stok terus ada tapi harga tidak pernah turun. Disinyalir memang ada yang bermain,” ucap Sugeng ketika jumpa pers pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di Kabupaten dan Kota menjelang Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Kompleks Kepatihan, Jumat (15/12/2017).

Atas hal itulah, ia menyatakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah berkomitmen untuk menindak tegas pihak-pihak yang melakukan praktik-praktik tak terpuji yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi tapi telah membebani sebagian besar masyarakat.

“Hari Senin kemarin kami melakukan video conference di Polda DIY dengan dipimpin langsung oleh Pak Tito. Pusat sudah berkomitmen menindak para pengambil keuntungan, manakala kondisi dan situasi yang berkembang cukup menguntungkan bagi mereka. [Semua] akan ditindak tegas selama ada laporan masyarakat bisa diterima,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya