SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Cuaca terik di siang hari menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara sepeda motor. Kondisi ini diperparah dengan jalanan berdebu dan polusi udara. Pengendara sepeda motor biasanya bakal mengeluh kepanasan ketika harus terjebak macet atau berhenti di kawasan lampu lalu lintas yang menunjukkan warna merah.</p><p lang="zxx">Tapi, sejumlah <a href="http://viral.solopos.com/read/20180526/486/918661/video-viral-aksi-koboi-berondong-tembakan-di-kleco-solo">pengendara sepeda motor</a> punya cara unik untuk menanggulangi sengatan sinar matahari yang membakar kulit. Jika diperhatikan, banyak pengendara sepeda motor yang menepi di dekat pepohonan saat menunggu lampu lalu lintas menunjukkan warna merah tanda wajib berhenti.</p><p lang="zxx">Tak jarang, aksi pengendara sepeda motor yang menepi untuk menghindari sengatan matahari itu membuat antrean kendaraan bermotor bertambah panjang. Hal itu terjadi karena banyak pengendara sepeda motor yang enggan menunggu lampu lalu lintas di bagian depan dekat <em>zebra cross</em>.</p><p lang="zxx">Pemandangan semacam itu sangat lazim ditemukan di hampir seluruh wilayah di Indonesia, seperti terlihat pada foto unggahan akun Instagram @ics_infocegatansolo, Sabtu (26/5/2018). Foto <a href="http://viral.solopos.com/read/20180526/486/918503/nyesss-suara-pengamen-nyanyi-lagu-opick-bikin-hati-adem">viral</a> tersebut memperlihatkan sejumlah pengendara sepeda motor yang menepi di tempat teduh saat lampu lalu lintas berwarna merah. Padahal, di bagian depan dekat <em>zebra cross </em>terlihat sangat lengang.</p><p lang="zxx">"Sering kayak <em>gini </em>enggak? Di bawah lampu padahal masih banyak tempat. Tapi kok pada memilih berteduh di bawah pohon," tulis pengelola akun @ics_infocegatansolo heran.</p><p lang="zxx">Pernyataan pengelola akun @ics_infocegatansolo itu membuat warganet geram. Mereka mengutarakan berbagai alasan memilih menepi saat menunggu di pemberhentian lampu lalu lintas. "Cuma berteduh saja kok jadi masalah. Coba itu yang di dalam mobil diminta naik sepeda motor biar merasakan panasnya kayak apa," komentar @charissa.</p><p lang="zxx">"<em>Hla </em>panas kok <em>min. </em>Coba usul sama Dinas Perhubungan setiap pemberhentian lampu lalu lintas dipasangi atap. Kan enak berhenti bisa sambil jualan takjil," protes @yohanadhinugroho.</p><p lang="zxx">"Coba min naik motor. Pasti juga cari tempat berhenti yang teduh kalau siang," imbuh @ahmad.pras.</p><p lang="zxx">Sementara itu, sejumlah netizen lainnya merasa terganggu dengan kelakuan pengendara sepeda motor yang sering berteduh dan menyebabkan antrean panjang. Menurut mereka, tindakan semacam itu sangat egois.</p><p lang="zxx">"Gara-gara orang yang berteduh di bawah pohon, berhenti enggak melihat yang di belakang. Aku jadi keserempet akhirnya. Kalau enggak mau kepanasan ya jangan keluar rumah. Enggak usah keluar siang-siang," kritik @astianinda.</p><p lang="zxx">"Ya itulah secuil orang egois enggak <em>mikir </em>yang belakang. Enggak masalah naik <a href="http://viral.solopos.com/read/20180525/486/918247/video-viral-tersangkut-truk-gapura-beton-malah-jalan-jalan"><span style="text-decoration: underline;">mobil</span></a>, naik motor kalau dasarnya egois ya enggak peduli pengguna jalan lain. Pokoknya berteduh," imbuh @indie_kusma_tuty.</p><p lang="zxx">&nbsp;</p>

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya