SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN—Kamar Dagang Indonesia atau Kadin Klaten mendorong pembangunan jalan tol Solo-Jogja memberikan multiplier effect kepada masyarakat. Dampak itu terutama ke pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar memperoleh prioritas dalam mempromosikan produk di rest area jalan tol Solo-Jogja di Klaten.

Hal itu diungkapkan Ketua Kadin Klaten periode 2021-2026, Umardani, kepada Solopos.com, Kamis (10/3/2022). Warga Klaten yang diapit dua kota besar, yakni Solo dan Jogja harus memperoleh manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan di bidang perekonomian.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Sebentar lagi, di Klaten akan dilalui jalan tol Solo-Jogja. Kami sangat berharap jalan tol ini tak sekadar untuk orang lewat. Harus lebih dari itu, jalan tol Solo-Jogja harus memberikan multiplier effect ke semua masyarakat, terutama pelaku UMKM. Di jalan tol Solo-Jogja nanti kan ada rest area. Nah, di situ perlu diberikan kesempatan dengan diberi space. Sehingga jalan tol Solo-Jogja ini bisa menjadi pintu rezeki bagi pelaku UMKM,” kata Umardani.

Baca Juga: Lahan Kena Tol Solo-Jogja, 64 Keluarga di Klaten Mundur dari PKH

Umardani mengatakan potensi UMKM di Klaten sangat besar. Produk UMKM yang terbagi menjadi 11 klaster sangat layak masuk ke rest area jalan Solo-Jogja. Sebagaimana diketahui, di Klaten terdapat 11 klaster UMKM, masing-masing klaster makanan olahan, klaster konveksi, klaster logam, klaster desa wisata, klaster lereng Merapi, klaster mebel, klaster handycraft, klaster keramik, klaster lurik, klaster batik, dan klaster minapolitan.

“Kami mengakui bahwa pelaku UMKM itu sangat kreatif. Tetap bisa berkelit meski di masa sulit [pandemi Covid-19]. Soalnya, para pelaku UMKM ini sudah terpatri sebuah prinsip bahwa bekerja itu adalah ibadah. UMKM ini juga dapat menyerap tenaga kerja (naker). Sehingga memang perlu didorong untuk terus berkembang. Adanya pembangunan dari pemerintah, mestinya harus bisa memberikan manfaat ke masyarakat,” katanya.

Umardani mengatakan Kadin Klaten di bawah kepemimpinannya bakal berkomitmen untuk terus peduli ke para pelaku UMKM. Sesuai rencana, Kadin Klaten akan melakukan beberapa gebrakan yang ditujukan meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM. Hal itu seperti mengembangkan UMKM yang go digital dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sehingga dapat memperluas pasar.

Baca Juga: UMKM Soloraya Harus Siap Sambut Beroperasinya Jalan Tol Solo-Jogja

Selanjutnya, menerapkan go database untuk mengetahui kondisi riil UMKM di Klaten (termasuk keunggulan dan kelemahan). Berikutnya, menerapkan go productivity dan go global. “Jadi, Kadin Klaten ini akan menjadi rumah bersama yang bisa memberikan penyelesaian masalah secara bersama. Nantinya, pemberdayaan pelaku UMKM akan dilakukan dengan berbasis data yang ada,” katanya.

 

2 Rest Area

Hal senada dijelaskan salah seorang Dewan Pengarah Kadin Klaten, Endang Yoga Hardaya. Potensi UMKM di Klaten terbilang sangat banyak dan berpotensi menjangkau pasar yang jauh lebih luas lagi. Terlebih, di Klaten akan dilalui jalan tol Solo-Jogja. “Kami harus terus menyemangati para pelaku UMKM agar terus maju dan berdaya saing di waktu mendatang. Upaya yang dilakukan dengan menggelar pelatihan, mendorong peningkatan produktivitas, dan lainnya,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, jalan tol Solo-Jogja di Klaten bakal dilengkapi dua rest area. Masing-masing berada di Manjungan (Ngawen) dan Demakijo-Jagalan (Karangnongko). Masing-masing rest area itu bertipe A (dilengkapi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Di sisi lain, jalan tol Solo-Jogja di Klaten juga dilengkapi tiga exit tol. Masing-masing berada di exit tol Karanganom di Kuncen (Kecamatan Ceper); exit tol kota di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen; exit tol Prambanan di Jogonalan.

Baca Juga: UGR Lahan Tol Solo-Jogja Lima Kecamatan di Klaten Rp1,3 Triliun

“Kami juga sangat berharap keberadaan rest area jalan tol Solo-Jogja harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama para pelaku UMKM dan kuliner di Klaten. Terlebih ada yang menyebutkan waktu tempuh Solo-Jogja melalui jalan tol cukup 20 menit. Butuh terobosan agar Klaten bisa menjadi daerah tujuan [di tengah dia kota besar, Solo dan Jogja],” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono.

Sebagaimana diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Total desa terdampak jalan tol Solo-Jogja mencapai 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya