SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (tengah) saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri, Senin (13/7/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI—Kepala sekolah (Kepsek) di Wonogiri bakal turut bertanggung jawab jika ada tenaga pendidik terbukti melakukan tindak asusila terhadap murid. Dalam hal ini, kepala sekolah akan dimutasi jauh dari tempat tinggalnya jika ada kasus tersebut.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan kepala sekolah tidak hanya berperan dalam manajerial akademik, tetapi juga secara umum. Hal ini meliputi pengawasan lingkungan sosial dan sekolah. Dengan demikian, tumbuh kembang psikologis anak didik turut menjadi tanggung jawabnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selama pandemi Covid-19 kasus terkait undang-undang perlindungan anak trennya meningkat signifikan. Ini [pergeseran kepala sekolah] sebagai wujud pertanggungjawaban kepala sekolah tak hanya berfungsi manajerial akademik, tetapi juga umum,” ujar dia, kepada wartawan, di sela pelantikan kepala sekolah, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: LPPNU Klaten: Harga Hasil Pertanian Rendah Hambat Regenerasi Petani

Bupati yang akrab disapa Jekek ini menyebut pihaknya akan menggeser kepala sekolah tersebut di sekolah yang cukup jauh dengan domisilinya. Jekek mengingatkan sekolah jangan sampai fokus hanya pada akademik, tetapi ada antisipasi seperti ruang konseling dan ruang pengawasan.

Dengan demikian, jika ada anak berubah sikap maupun sifat, maka para guru ataupun guru bimbingan konseling (BK) diminta melakukan pendekatan. Hal ini merujuk pada kasus asusila guru di SDN di Kecamatan Sidoharjo yang menggegerkan publik pada awal bulan ini.

Kepala sekolah SDN tersebut telah dimutasi di lokasi yang jauh sebagai akibat dari tenaga pendidiknya yang melakukan tindak asusila terhadap para murid. Pihaknya juga mengalami dilema mengingat tenaga pendidik di Wonogiri jumlahnya sedikit.

Baca Juga: Kesebelasan KKO Esperodi Wonogiri ke Putaran Final Liga Jateng Hebat

Ia kemudian berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) lalu diputuskan kepala sekolah pada SDN tersebut tetap menjadi kepala sekolah, tetapi ditempatkan yang jauh dengan tempat tinggalnya. Sementara pelaku yang notabene guru dipecat dari statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan kini tengah menjalani proses persidangan.

“Hal ini dimaksudkan [kepala sekolah] agar memiliki sensitivitas untuk menyadari ada konsekuensi yang harus dipertanggung jawabkan apabila amanat tidak diselenggarakan dengan baik,” papar dia.

Jekek menggarisbawahi mendidik anak di masa pandemi merupakan tugas yang sangat berat. Menurutnya, baik pembelajaran jarak jauh (PJJ) maupun belakangan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah dilakukan di sejumlah daerah, sama-sama menemui kendala.

Baca Juga: NIK Bermasalah, Warga Wonogiri Tetap Bisa Vaksin

 

Dua Kasus

Pada bulan ini, tercatat sebanyak dua kasus asusila dengan korban pelajar di Kecamatan Sidoharjo. Kali terakhir, oknum guru olahraga yang berstatus sebagai ASN di Wonogiri mencabuli anak di bawah umur yang merupakan muridnya sendiri.

Guru laki-laki berinisial PPH, 35, itu merupakan salah satu guru SD di Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri. Pelaku merupakan warga Kelurahan Danyang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Namun pelaku tinggal di Kelurahan Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri. Sedangkan korban, JH, 14, merupakan warga Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri. Pencabulan itu dilakukan di ruang sekolah dan rumah pelaku. Namun kejadian itu terjadi dalam kurun waktu 2016-2018, tetapi baru dilaporkan pada 6 September 2021 lalu.

Baca Juga: Mulia! Kades Sawahan Klaten Ikhlaskan Sawah Bengkok Dikelola Warga

Sebelumnya kasus asusila juga terjadi di Kecamatan Sidoharjo. Laki-laki bernama Wijiatmoko, 31, warga Dusun Jendi, Desa Jendi, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, tega mencabuli anak perempuan di bawah umur (14 tahun) yang merupakan warga Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri. Kasus itu terungkap berawal dari laporan warga setempat pada Jumat (3/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya