SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesugihan. (Antaranews)

Solopos.com, KLATEN — Gunung Wijil merupakan wisata religi yang berada di Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo, Klaten. Saat ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Kupang sedang fokus menggarap kompleks Gunung Wijil menjadi objek wisata yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan desa dan masyarakatnya.

Kepala Desa (Kades) Kupang, Kecamatan Karangdowo, Sutari, mengatakan desanya termasuk desa miskin di Klaten. Salah satu upaya yang dilakukan pemdes guna mengentaskan kemiskinan, yakni mengembangan potensi wisata Gunung Wijil di Desa Kupang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ke depan, kami akan terus mengembangkan potensi wisata di desa kami. Harapannya, kesejahteraan warga juga meningkat di sana,” katanya, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela acara penyerahan SK Desa Wisata di Pemancingan Tirto Mili, Kecamatan Wedi, Klaten, Selasa (25/1/2022).

Sutari mengatakan di Desa Kupang terdapat kurang lebih 2.956 penduduk. Ribuan penduduk itu tersebar di 12 dukuh atau 21 RT/8 RW. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan buruh harian lepas.

“Kami ini termasuk desa miskin,” katanya.

Baca Juga: Giliran Soropaten, Mranggen, & Manjungan Klaten Dapat SK Desa Wisata

Sutari mengaku sudah menyiapkan strategi guna meningkatkan kesejahteraan warganya di waktu mendatang. Hal itu dimulai dengan mengembangkan desa wisata.

“Kami sudah mulai mengembangan wisata di Gunung Wijil. Ke depan, kami akan mengembangkan kolam renang dan lainnya. Memang, desa yang tak punya pendapatan [tak didukung potensi alam baik] harus kreatif,” katanya.

Kawasan Gunung Wijil selama ini dikenal sebagai tempat religi. Selama ini, Gunung Wijil juga dikenal sebagai tempat ngalap berkah karena di lokasi ini konon sebagai gudangnya tempat pesugihan. Hal itu termasuk buto ijo.

Di Gunung Wijil juga terdapat tempat peristirahatan kerabat Keraton Surakarta, Astonohargo Mulyo Gunung Wijil. Di lokasi tersebut tersebut merupakan makam Syeh Joko selaku murid dari Joko Tingkir.

Baca Juga: Tradisi Syawalan di Bukit Sidoguro Klaten Ditiadakan, Tiga Lebaran Ini?

Selain itu, terdapat pula Makam Ki Ageng Lokojoyo ataupun makam Raden Ayu Yudorono, yaitu makam Nyai Sedah Merah yang tak memiliki suami semasa hidupnya.

Di Gunung Wijil juga terdapat tanaman Widoro yang berkhasiat sebagai obat sakit perut dan masuk angin.

Biasanya, kunjungan paling ramai ke kompleks Gunung Wijil berlangsung saat malam Jumat Kliwon dan malam Selasa Kliwon. Tak jarang, para pengunjung ingin ngalap berkah, seperti ingin kaya, ingin memperoleh jabatan yang lebih tinggi, ingin dagangannya laris, dan sebagainya.

Konon, jika hajatnya terkabul, bakal ditemui sosok hewan berbentuk anjing merah. Hewan tersebut merupakan piaraan dari penghuni/penguasa di Gunung Wijil.

Baca Juga: Ini Deretan Wisata Religi di Klaten yang Sudah Dikenal Masyarakat Luas

Terdapat pantangan bagi pengunjung yang datang ke Gunung Wijil. Seorang perempuan yang datang bulan dilarang berkunjung. Di samping itu, pengunjung tak diperkenankan mengenakan perhiasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya