SOLOPOS.COM - Warga berswafoto di depan seni instalasi wayang jerami di Plaza Balai Kota Solo, Selasa (30/11/2021) malam. (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO — Sejak dua pekan lalu, Plaza Balai Kota Solo jadi lebih cantik dengan adanya seni instalasi wayang jerami. Seni visual tiga dimensi itu pun menarik perhatian masyarakat dan menjadi objek swafoto.

Sebelum menghuni Kompleks Balai Kota, karya itu sempat singgah di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT). Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memboyong kreasi seniman asal Jebres itu ke tempatnya berkantor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepada wartawan, seniman wayang jerami, Parjiyo, menyebut proses pembuatan wayang tersebut butuh waktu hingga sebulan. Ada belasan unit wayang yang dipajang di Balai Kota.

“Tidak ada tokoh wayang khusus, hanya sosok laki-laki dan perempuan. Mas Wali meminta saya memasang instalasi itu di Balai Kota. Ya, saya senang sekali karena bisa mengenalkan seni instalasi kepada masyarakat,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Waspada Omicron, Ini Pesan Dr Tonang Jubir Satgas Covid-19 UNS Solo

Parjiyo mengatakan bahan dasar wayang jerami yang dijadikan seni instalasi di Balai Kota Solo itu berasal dari Bekonang, Sukoharjo. Untuk merangkai satu wayang butuh tiga orang perupa. Selain jerami, bahan lain yang dibutuhkan adalah bambu dan kawat.

“Totalnya sembilan perupa untuk bikin 45 wayang selama 30 hari. Nah, di Balai Kota hanya dipasang sebagian, kemudian ditambah awan-awan. Melihat antusiasme masyarakat yang swafoto, saya senang sekali. Ya, memang itu tujuannya,” jelas Parjiyo.

Banyak Permintaan

Parjiyo mengatakan sebenarnya banyak permintaan pembuatan wayang jerami, tapi terpaksa ia tolak karena ingin terbatas untuk acara tertentu saja. Seni instalasi wayang jerami di Plaza Balai Kota Solo tidak akan menjadi satu-satunya.

Baca Juga: UMK Naik Tipis, Ibu Buruh Pabrik di Solo Rela Nyambi Bersihkan Makam

Gibran berkeinginan memajang kreasi perupa asal Kota Bengawan di sejumlah lokasi strategis, utamanya tempat umum. Ia menyebut wayang jerami itu bakal dipajang sampai rusak kemudian diganti lagi. “Daya tahannya kan tergantung cuaca, nanti kalau rusak ya dibongkar lagi, dibikin lagi,” katanya, Selasa (30/11/2021).

Gibran menyebut Solo memiliki banyak perupa seni instalasi yang seharusnya diberi ruang tampil. Karya seni mereka bisa dipajang di citywalk, taman-taman kota, maupun tempat umum lain.

“Solo punya banyak sekali seniman. Kebetulan baru nemu satu yang cocok [wayang jerami]. Kalau nanti ada lagi, ya ditampilkan di public space. Banyak jenisnya, patung, sculpture, dan lainnya. Kemarin kan saya lihat di TBJT kok bagus, saya tanya cuma berapa hari di sana, eman [sayang] kalau dibongkar, saya minta dipindah saja ke sini,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya