SOLOPOS.COM - Bupati Blora Arif Rohman bicara soal seragam sekolah SMPN Rp800.000, Sabtu (7/8/2021). (Detik.com)

Solopos.com, BLORA — Ramai adanya SMPN menjual satu set kain seragam Rp800.000, membuat Bupati Blora, Arif Rohman bertindak dan melarang sekolah dilarang mengurus penjualan seragam.

“Kita putuskan terkait pengadaan kain seragam sekolah. Untuk dikembalikan kepada orang tua murid masing-masing,” kata Arif saat mengambil keputusan hasil rapat, di gedung pertemuan Dinas Pendidikan, Sabtu (7/8/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam rapat itu, Arif memanggil Kepala Diknas, Dewan Pendidikan, MKKS, Kepala Sekolah dan Ketua Komisi D DPRD Blora.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Magelang Siapkan 3 Lokasi Isolasi Terpusat

Bupati Blora, Arif melanjutkan, bagi sekolah yang sudah terlanjur menjual seragam, diminta untuk menentukan harga dengan berembuk bersama orang tua murid. Jika ada harga yang terlalu mahal, sekolah wajib mengembalikan selisih harga kepada orang tua murid.

“Jadi sekolah dilarang untuk mengurus terkait penjualan seragam ini, karena memang aturan dan ketentuannya seperti itu. Pembelian kain seragam dikembalikan ke orang tua,” kata dia dikutip dari Detik.com.

Bagi orang tua yang memang tidak ingin ribet untuk membeli kain seragam di luar, boleh membeli tapi di koperasi sekolah. Untuk penentuan harganya, Arif meminta sekolah melibatkan orang tua murid.

Baca juga: Kadinas Dindagkop UKM Blora Jadi Tersangka Jual Beli Kios Pasar

Dirembug Seragam Sekolah di Blora

“Karena memang kan ada juga orang tua yang tidak ingin ribet. Dengan catatan harganya dirembuk tidak melebihi harga di pasaran. Bila perlu libatkan orang tua murid untuk menjadi pengurus koperasi. Komunikasi dengan orang tua murid dibangun untuk menentukan harga jual di koperasi. Jangan kemahalan,” tuturnya.

Terkhusus untuk kain seragam motif batik, Arif meminta ke depannya untuk menggunakan konten lokal diproduksi oleh pembatik-pembatik lokal Blora.

“Ke depan desain untuk kain batik seragam sekolah akan diseragamkan dan diproduksi oleh UKM pembatik lokal. Desainya nanti kita lombakan. Kita gunakan konten lokal untuk memproduksinya agar UKM di Blora juga tumbuh dan berkembang. Jumlah pengrajin pembatik di Blora kan juga banyak. Harganya nanti disesuaikan. Tidak hanya untuk seragam sekolah saja. Nanti yang untuk PNS juga akan kita buat demikian,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya