SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) menjadi destinasi wisata andalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Tempat wisata yang berlokasi di depan Kantor Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, itu merupakan penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar dari sektor pariwisata.

Tahun lalu Objek Wisata WGM menyumbangkan PAD lebih dari Rp5 miliar. Setiap tahun ada lebih dari 300.000 orang yang mengunjungi objek wisata tersebut. Mereka berasal dari berbagai daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berbagai macam wahana ada di tempat wisata itu, seperti permainan anak dan taman satwa. Wahana yang menjadi primadona di tempat wisata tersebut, yakni jelajah waduk menggunakan perahu bertenaga mesin.

Ada pula satwa yang menjadi ikon, yakni sepasang gajah. Namun, orang mungkin tidak banyak yang tahu sebenarnya Objek Wisata WGM awalnya tidak berada di tempat yang sekarang?

Kepala UPTD Pengelola Wisata Wonogiri, Pardiyanto, saat ditemui Solopos.com di kantornya di kompleks Wisata WGM, Jumat (12/4/2019), menyampaikan Objek Wisata WGM ada tak lama setelah WGM diresmikan Presiden Soeharto pada 1982.

Objek wisata itu kali pertama berada di Kedungareng, Sendang, dekat Jembatan Kedungareng. Lokasinya 300 meter-400 meter sisi utara dari Wisata WGM sekarang berada.

Kala itu daya tarik di tempat wisata tersebut hanya rekreasi di waduk menggunakan perahu. Kendati hanya satu wahana, tetapi sudah mampu menarik perhatian warga dari berbagai daerah. Saat itu banyak warga penasaran dengan WGM yang belum lama diresmikan.

“Dulu lokasi wisatanya di tepi waduk. Tempatnya seperti pantai makanya nama tempat wisatanya ada kata pantainya, yakni Wisata Pantai Gading. Waktu itu dikelola BPOW [Badan Pengelola Objek Wisata] Bagian Perekonomian Setda [Sekretariat Daerah] Wonogiri,” kata Pardiyanto.

Objek Wisata Pantai Gading eksis selama lebih kurang dua tahun. Pemkab kemudian memindahkan lokasi wisata itu di tempat yang sekarang seluas lebih kurang 10 hektare (ha) pada 1987 bertepatan dengan dibentuknya Dinas Pariwisata.

Pemkab memindahkan lokasi wisata itu karena pertimbangan luas lahan. Lahan di tempat wisata lama tak luas sehingga tak mampu menampung pengunjung dan kendaraan pengunjung. Lokasi wisata membutuhkan tempat yang lebih luas karena dari waktu ke waktu jumlah pengunjung meningkat tajam.

“Nama tempat wisata di lokasi yang baru waktu itu diganti Taman Rekreasi Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur dan dikelola Dinas Pariwisata Kabupaten Daerah Tingkat II Wonogiri. Waktu itu wahana utamanya masih sama ditambah taman satwa,” imbuh Pardiyanto.

Seiring berjalannya waktu tempat wisata itu berkembang hingga seperti sekarang. Saat ini dikelola Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DKOP). Sebelumnya dinas tersebut bernama Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya