SOLOPOS.COM - Uang Kertas (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, MALANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang memusnahkan uang tidak layak edar (UTLE) senilai Rp3,97 triliun sepanjang 2013. Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Dudi Herawadi mengatakan jumlah UTLE yang dimusnahkan pada 2013  mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp1,75 triliun.

“Peningkatan ini terjadi seiring dengan tingginya jumlah uang yang masuk [inflow] pada bulan Januari, Februari, dan Agustus dengan kondisi yang tidak layak edar,” kata Dudi di Malang, Rabu (19/2/2014).

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Arus dana tunai yang dipantau  BI Malang adalah uang tunai yang masuk ke BI Malang dan keluar dari KP BI Malang  dari dan ke perbankan. Dari empat Kantor BI di Jawa Timur, Kantor BI Malang adalah satu-satunya yang memiliki kondisi net inflow atau lebih banyak uang yang masuk dibandingkan uang keluar.

Sepanjang  semester II/2013 di BI Malang, net inflow terbesar terjadi pada Agustus, yakni sebesar Rp1,45 triliun. Kondisi tersebut didukung arus balik masuknya kembali uang pasca Idul Fitri 1434 H. Sementara itu net outflow terbesar terjadi pada Desember dengan nilai  Rp548 miliar. “Momen hari libur Natal dan tahun baru menyebabkan transaksi masyarakat yang menggunakan uang kartal mengalami peningkatan pada akhir tahun,” ujarnya.

Jumlah uang yang masuk ke Kantor BI Malang sepanjang semester II 2013 tercatat sebesar Rp7,14 triliun atau menurun dibandingkan semester sebelumnya yang sebesar Rp7,27 triliun. Sedangkan jumlah uang yang keluar  meningkat dibandingkan semester I/2013,  dari Rp1,93 triliun menjadi sebesar Rp4,36 triliun.

Terkait dengan peredaran uang palsu (upal), kata Dudi, terjadi tren peningkatan sejak semester I 2013, baik pada jumlah lembar uang maupun secara nominal yang dipalsukan terhadap total inflow. Sepanjang semester II 2013, jumlah uang palsu yang ditemukan Kantor BI Malang sebanyak 2.876 lembar, meningkat bila dibandingkan dengan temuan uang palsu pada Semester I 2013 yang berjumlah 2.663 lembar.

Pecahan uang palsu yang paling banyak ditemukan, yakni pecahan 100000 dengan gambar Soekarno-Hatta emisi tahun 2004 sebanyak 2.263 lembar dari total 2.876 lembar uang palsu di semester II 2013. Jumlah ini  lebih tinggi dari semester sebelumnya yang berjumlah 2.026 lembar.

Menyikapi peningkatan yang terjadi terhadap jumlah uang tidak layak edar dan temuan uang palsu, kata dia, KBI Malang melakukan peningkatan upaya preventif dan represif. Upaya preventif  berupa peningkatan pengenalan dan pemahaman masyarakat terhadap ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui kegiatan edukasi dan publikasi dengan tujuan agar masyarakat dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya