SOLOPOS.COM - Ilustrasi Longsor (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mewaspadai adanya longsor susulan di sejumlah wilayah yang sebelumnya pernah terjadi longsor. Dari hasil pantauan BPBD, masih ada retakan tanah di sekitar wilayah yang longsor. Situasi ini menjadi berbahaya lantaran saat ini sudah memasuki hujan.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko, mengatakan pihaknya tengah memeriksa beberapa lokasi yang masih terdapat retakan tanah. Retakan-retakan tersebut umumnya terdapat di lokasi lama terjadinya tanah longsor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami saat ini masih terus memantau. Kebanyakan di lokasi bekas tanah longsor. Masih ada retakan-retakan tanah yang berpotensi tinggi menimbulkan bencana. Tapi ini kami lihat masih landai, karena yang lereng gunung kebanyakan masih baru gerimis belum sampai hujan lebat dengan durasi lama,” ucap dia mewakili Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, Senin (26/10/2020).

Warga di Wilayah Rawan Longsor Karanganyar Diminta Tanam Rumput Vetiver

Hartoko menjelaskan berdasarkan pantauan terkini, beberapa lokasi rawan longsor belum memunculkan tanda peningkatan status bencana. Namun, dia mengakui potensi terjadinya longsor tinggi. Pasalnya, rata-rata lebar retakan 2 sentimeter hingga 3 sentimeter.

“Paling besar itu di Dusun Guntur, Menjing, Jenawi yang dekat pemukiman penduduk ada retakan selebar 5 sentimeter dengan kedalaman 1 meter. Statusnya waspada. Tapi sampai saat ini belum ada perubahan status,” imbuh dia.

Mendekati musim hujan, BPBD melakukan mitigasi dengan meminta warga agar segera menutup retakan dengan tanah dan dipadatkan. Hal ini agar air tidak masuk retakan yang menimbulkan longsor. Selain itu, BPBD juga memasang dua EWS di Ledoksari, Tawangmangu. Empat EWS yang sudah ada sebelumnya rusak.

Desa Wisata Lembah Dungde Karanganyar Tawarkan Paket Wisata Perdesaan, Harganya Ramah di Kantong

Seperti diketahui terdapat sembilan kecamatan di Bumi Intanpari yang berstatus rawan bencana longsor. Kecamatan tersebut yakni Jenawi, Kerjo, Ngargoyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Jatipuro, Jatiyoso, Jumapolo, dan Matesih.

Kesembilan wilayah tersebut dimasukkan pemetaan rawan longsor berdasarkan riwayat bencana yang sebelumnya terjadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya