SOLOPOS.COM - Replika Menara Kudus di masjid di Desa Samirejo, Kudus. (Detikcom)

Solopos.com, KUDUS -- Sebuah masjid di Desa Samirejo, Kudus, memiliki replika Menara Kudus yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Replika Menara Kudus ini berada di kompleks Masjid Jami Manarul Huda Dukuh Baran Kiringan Desa Samirejo Kecamatan Dawe. Lokasinya berjarak 11 kilometer atau 19 menit dari pusat kota.

Mengutip Detik.com, Senin (19/4/2021), lokasi masjid dengan Replika Menara Kudus ini berada di tengah pedesan Desa Samirejo. Dari sekilas menara tersebut mirip dengan menara peninggalan Sunan Kudus atau Syekh Ja'far Shodiq yang berada di kompleks Masjid, Makam, dan Menara Sunan Kudus Desa Kauman Kecamatan Kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat tiba di depan kompleks masjid tersebut terdapat dua gapura masuk yang disusun bata merah. Pintu masuk berada di sisi selatan dengan atap gapura kayu sedangkan gapura di sisi utara tidak beratap. Begitu masuk di kompleks masjid, terlihat replika Menara Kudus menjulang tinggi.

Baca Juga : Kepala Desa Di Kabupaten Kudus Diminta Aktif Data Rumah Tak Layak Huni

Tampak tumpukan bata merah tersusun rapi. Mulai dari undakan sampai dengan atap menara, terlihat hampir mirip dengan aslinya. Selain itu juga terdapat tembok bata merah yang mengelilingi masjid. Tembok tersebut pun menjadi pembatas masjid dengan perkampungan.

Tokoh masyarakat setempat, Noor Habib, mengatakan masjid Jami Manarul Huda merupakan masjid tertua di Desa Samirejo. Masjid ini merupakan peninggalan dari Mbah Kiai Abdullah Asyi Bin Abdisyakur atau yang dikenal dengan Mbah Kiai Udan Panas.

"Tentu tidak lepas dari Mbah Udan Panas, karena masjid ini satu-satunya peninggalan dari Mbah Kiai Udan Panas. Kenapa disebut dengan Mbah Kiai Udan Panas, karena dulu katanya sesepuh di desa, ketika mendirikan desa ini, hujan panas tanpa berhenti dengan maksud supaya dukuh ini segera berdiri. Nama aslinya Mbah Abdullah Asyi Bin Abdisyakur," kata Noor.

Renovasi Total

Masjid ini sempat direnovasi total pada tahun 1993. Masjid yang dulunya bernama Masjid Baitul Muttaqin selesai dibangun dan diresmikan pada 1995. "Dianggap masjid ini dulu sudah tua, makam oleh Mbah Mbak Kiai Ahmad Musa Maulani dan warga dukuh ini, itu sepakat untuk masjid itu dibangun. Sehingga pada tahun 1993-an itu dibangun dibongkar total waktu itu. Terus tahun 1995 itu diresmikan oleh langsung Nadzir Masjid Mbah Musa Maulani," ungkap dia.

Selang beberapa tahun kemudian, Kiai Ahmad Musa Maulani nadzir masjid, terinspirasi untuk mencari berkah dari Sunan Kudus. Alhasil atas sepakat bersama warga setempat, dibangunlah menara yang mirip dengan yang didirikan Sunan Kudus.

Nama Jami Manarul Huda adalah nama yang diberikan oleh Mbah Kiai Haji Arwani Armin. Pada saat itu ketika Mbah Ahmad Musa Maulani masih mondok di Mbah Kiai Arwani tokoh masyarakat sini. Replika Menara Sunan Kudus didirikan pada 1999 dengan biaya pembangunan swadaya masyarakat senilai Rp90 juta.

Baca Juga : Produksi Gabah 2020 Di Kabupaten Kudus Belum Mampu Penuhi Target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya