SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah semasa pandemi Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, BOYOLALI -- Rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka yang ditargetkan berjalan pada pertengahan tahun nanti mulai disikapi sejumlah sekolah di Boyolali, Jawa Tengah.

Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SD/MI Muhammadiyah Boyolali pun akan segera melakukan koordinasi untuk membahas rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka tersebut.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SD/MI Muhammadiyah Boyolali, Pujiono, mengatakan dalam waktu dekat FKKS Boyolali akan menggelar rapat koordinasi.

Baca juga: Lagi Memanen Padi, Buruh Tani di Sragen Tersambar Petir hingga Meninggal

"Sabtu [6/3/2021] akan kami lakukan rapat koordinasi dan inventarisasi kesiapan sekolah [terkait pembelajaran tatap muka]," kata dia kepada Solopos.com, Selasa (2/3/2021).

Menurutnya sejauh ini untuk sekolah atau madrasah Muhammadiyah telah berupaya untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Meskipun untuk kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka belum dilakukan di wilayah Boyolali.

Selain itu, penerapan pembelajaran tatap muka juga akan memperhatikan masukan dari orang tua siswa.

Baca juga: 1.695 Prajurit TNI Divaksin Covid-19 akan Ditugaskan Jadi Tracer

"Komunikasi dengan orang tua selalu kami utamakan, karena kami sekolah swasta, maka orang tua tetap yang utama," lanjut dia.

Dengan begitu dia mengatakan pemberlakuan tatap muka tidak menjadi hal yang wajib.

"Sebab tingkat kekhawatiran orang tua berbeda-beda, wilayah [domisili] mereka berbeda dan jenis pekerjaan orang tua ternyata juga sangat berpengaruh," kata dia.

Vaksinasi Guru

Namun ketika semua pihak menghendaki pembelajaran tatap muka, dan pemerintah juga sudah menginstruksikan, pihak sekolah akan menjalankan dengan ekstra hati-hati. Terutama terkait protokol kesehatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan program vaksinasi yang menyasar guru saat ini merupakan bersiapan untuk pemberlakuan pembelajaran tatap muka yang ditargetkan bisa berjalan Juli 2021.

Pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro nanti dia berharap bisa kembali melanjutkan uji coba pembelajaran tatap muka di Boyolali.

Baca juga: Status Tanggap Darurat Erupsi Merapi Masih Berlaku di Klaten, Sampai Kapan?

Diketahui sebelumnya pihaknya telah melaksanakan uji coba tersebut untuk jenjang SMP. Sempat ada rencana uji coba untuk SD pada Januari 2021, namun belum terlaksana karena adanya PPKM.

Dia berharap kondisi pandemi Covid-19 ke depan akan semakin terkendali dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan optimal.

"Keprihatinan sejak dari masyarakat, orang tua, sampai Presiden sama. Presiden, menteri, bupati, gubernur, kita semua sama. Vaksin periode kedua yang menyasar guru, ini dalam rangka akselerasi supaya segera bisa diadakan tatap muka," kata dia.

Setelah vaksinasi untuk guru sudah berjalan secara menyeluruh, maka pada Juli nanti diharapkan sudah dapat dilakukan pembelajaran tatap muka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya