SOLOPOS.COM - Ilustrasi Longsor (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mewaspadai ancaman longsor di wilayah Kecamatan Bulu. Hal ini seiring ditemukannya beberapa rekahan di area perbukitan.

Kepala BPBD Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan telah melakukan pemetaan kerawanan longsor di kawasan perbukitan di Kecamatan Bulu. Hasilnya petugas menemukan rekahan area perbukitan yang rawan terjadi longsor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Selama musim kemarau tanah di kawasan perbukitan terjadi rekahan. Dari rekahan itu selama musim penghujan terus teraliri aliran air sehingga rawan terjadi longsoran," kata dia kepada Solopos.com, Senin (28/12/2020).

Diduga Kuat Ada Masalah Asmara di Balik Perkara Pembunuhan di Kismantoro Wonogiri

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan curah hujan akan terus mengalami peningkatan hingga Januari mendatang. Dia menambahkan kejadian tanah longsor sudah terjadi di Desa Kamal dan Desa Sanggang belum lama ini.

Pengawasan wilayah terus dilakukan demi mencegah terjadinya korban jiwa. Di mana di beberapa lokasi yang ditemukan retakan tanah sudah dikoordinasikan dengan pihak kecamatan dan desa agar dilakukan pengawasan ketat.

BPBD Sukoharjo juga meminta pada warga untuk melakukan deteksi dini kerawanan bencana alam tanah longsor. Salah satunya dengan melakukan pengamanan diri begitu melihat tanda alam.

Kasus Positif Covid-19 di Grobogan Ngegas Lagi Jelang Akhir 2020

“Semisal saat terjadi hujan deras dan durasi waktu lama, warga yang tinggal di wilayah rawan longsor kami minta mengamankan diri. Jangan memaksakan tinggal di rumah karena tanah longsor bisa datang kapan saja,” lanjutnya.

Sirine Tanda Bahaya

Camat Bulu Widyanto Setya Wibowo mengatakan sudah meminta kepada warga di kawasan perbukitan untuk melakukan deteksi dini sebagai bentuk pencegahan sekaligus antisipasi tanah longsor.

Ronda di tiap RT/RW diaktifkan dengan memaksimalkan kentungan. Begitu ada bahaya bencana alam maka kentungan akan dibunyikan. Sebab belum ada alat deteksi tanah longsor yang membunyikan sirine sebagai tanda bahaya.

Berawal Ketukan di Jendela, Ini Kronologi Terbunuhnya Wanita Kismantoro Wonogiri

Widyanto mengatakan, kondisi wilayah berupa perbukitan dan rawan tanah longsor tidak hanya mengancam akses fasilitas umum saja, namun juga rumah warga.

Perbukitan tersebut rawan longsor karena belum banyak memiliki akses pengaman berupa talut sebagai penahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya