SOLOPOS.COM - Sejumlah orang tua/wali calon siswa baru berkonsultasi dengan panitia pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 di SMPN 1 Sukoharjo, Selasa (2/6/2020). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Puluhan calon siswa baru jenjang SMP di Sukoharjo mendaftar secara offline pada Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2020/2021. Mereka mengambil nomor urut pendaftaran di sekolah secara manual.

Pantauan Solopos.com di SMPN 1 Sukoharjo, Selasa (2/6/2020), sejumlah calon siswa baru diantar orang tua atau wali mendatangi sekolah. Mereka lantas meminta informasi mekanisme pendaftaran PPDB secara offline.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Mereka mengambil nomor urut secara manual yang akan digunakan saat melengkapi verifikasi berkas administrasi pada 10 Juni-12 Juni.

Terapkan Tatanan New Normal, 2 Pasar Tradisional Ini Jadi Percontohan di Sukoharjo

Ketua PPDB SMPN 1 Sukoharjo, Sunardi, mengatakan pendaftaran PPDB jenjang SMP di kabupaten tersebut dilaksanakan secara online dan offline. Calon siswa baru wajib mengambil nomor urut secara online pada 2 Juni-9 Juni.

Sedangkan calon siswa baru yang tak bisa mengakses secara online dipersilakan mengambil nomor urut secara manual ke sekolah. “Khusus hari ini ada sekitar 20 calon siswa baru yang mengambil nomor urut secara offline,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Selasa.

Sunardi mengatakan pendaftaran PPDB secara online lebih diprioritaskan. Namun, tak sedikit orang tua atau wali murid yang belum melek teknologi informasi sehingga mendaftar secara offline.

Pemkot Solo Dikritik Soal Karantina Wilayah Joyotakan, Ini Alasannya

Dia menambahkan banyak alasan para orang tua atau wali calon siswa baru tak mengambil nomor urut pendaftaran PPDB SMP secara online di Sukoharjo. Selain gagap teknologi, mereka mendatangi sekolah lantaran lebih marem bertanya langsung ihwal mekanisme pendaftaran PPDB kepada panitia.

Menurut Sunardi, para calon siswa baru wajib datang ke sekolah untuk verifikasi berkas administrasi sesuai nomor urut pendaftaran. Panitia PPDB membatasi jumlah calon siswa baru saat verifikasi berkas administrasi sebanyak 120 orang per hari.

Kerumunan Massa

Tiga ruang kelas disiapkan untuk memverifikasi berkas administrasi calon siswa baru. Kebijakan ini dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan massa yang berpotensi menularkan Covid-19. “Satu ruang kelas maksimal diisi 10 calon siswa baru. Kami batasi sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ujar dia.

Ada Teror Terhadap Tenaga Kesehatan di Sragen, Begini Respons Bupati

Ada empat jalur pendaftaran PPDB jenjang SMP di Sukoharjo yakni zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua/wali siswa, dan prestasi. Sementara daya tampung siswa baru sebanyak 320 siwa.

Kuota calon siswa baru jalur zonasi paling besar yakni minimal 50 persen atau 160 siswa. Kuota jalur afirmasi minimal 15 persen atau 48 siswa, jalur prestasi sebesar 33 persen atau 106 siswa. Sementara jalur perpindahan tugas orang tua/wali siswa maksimal hanya dua persen atau enam siswa.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Warsini, menyampaikan orang tua/wali calon siswa baru tak perlu berbondong-bondong menuju sekolah pilihan.

Gembar-Gembor New Normal, Ini Kekhawatiran Sekolah di Karanganyar

Mereka bisa mendampingi anak saat verifikasi berkas administrasi sesuai jadwal yang ditentukan. Sementara tahun ajaran baru dimulai pada 13 Juli sesuai kalender pendidikan.

“Kami masih menggodok skenario siswa masuk sekolah dalam kenormalan baru. Apakah sistem sif atau selang-seling masih dalam kajian lantaran status kejadian luar biasa [KLB] dan masa tanggap darurat Covid-19 diperpanjang hingga 31 Juli,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya