SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin puting beliung. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali berencana mendirikan posko terpadu penanganan bencana alam, Rabu (8/1/2020). Posko terpadu untuk penanggulangan bencana ini berada di depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Rencananya, posko terpadu itu disiapkan selama 40 hari kedepan. Hal ini sesuai intruksi dari Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. Presiden Jokowi berharap setiap Kabupaten/Kota mendirikan posko terpadu untuk menyikapi cuaca ekstrem.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Masruri, mengatakan posko terpadu dibangun guna memudahkan layanan kepada masyarakat.

“Fungsi posko untuk mempermudah pelayanan serta mempercepat respons jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Selasa (7/1/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Masruri mengatakan posko terpadu dapat mengantisipasi bencana alam terutama banjir dan tanah longsor. Pembentukan posko itu diharapkan dapat meminimalisasi risiko bencana alam pada musim penghujan.

“Nantinya para petugas kesehatan, ada di sana. Kita perlu mewaspadai cuaca ekstrem di awal musim penghujan. Sebab, cuaca ekstrem menyebabkan potensi angin puting beliung masih mengintai. Apalagi beberapa hari yang lalu sempat terjadi hujan abu,” sambung Masruri.

Petugas di posko tepadu akan bersiaga 24 jam berkoordinasi dengan BPBD. Tim dan sukarelawan siap memberikan pertolongan maupun melakukan evakuasi saat terjadi bencana alam yang disebabkan cuaca ekstrem.

“Mereka nanti selalu memantau kondisi di seluruh kecamatan di Boyolali,” imbuh Masruri.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengatakan Pemkab Boyolali sudah menerbitkan Surat Keputusan (SK) tanggap darurat musim penghujan. SK ini berlaku sejak 1 Desember 2019 hingga 31 Maret 2020.

“Kami sudah memberikan surat himbauan antisipasi cuaca ekstrem juga sudah disampaikan oleh 22 camat se-Boyolali. Bahkan, SK langsung disampaikan kepada kades dan lurah di wilayah masing- masing,” kata dia.

Selain posko terpadu di depan kantor BPBD, setiap kelurahan di Boyolali diimbau mendirikan posko bencana.

“Di setiap kecamatan sudah dibentuk posko tersendiri. Sehingga jika ada bencana di desa atau kelurahan setempat, maka petugas posko dapat segera menangani dengan cepat. Masyakat yang membutuhkan bantuan dari BPBD atau SAR, kami siap untuk menerjunkan petugas dan relawan secepatnya. Tujuannya, untuk meminimalkan korban,” tutup Bambang Sinungharjo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya