SOLOPOS.COM - Perahu motor membawa para penumpang mengelilingi Waduk Kedungombo dari Kemusu, Boyolali, Minggu (27/2/2022). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mengapung di Waduk Kedung Ombo Boyolali didukung oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Wonoharjo, Kecamatan Kemusu.

Kades Wonoharjo, Sulistiyah, mengungkapkan tak hanya Pemdes tapi juga warga Wonoharjo turut mendukung proyek multiyears tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami mendukung sebab sebelumnya sudah ada sosialisasi dari PLN kalau ini tidak bahaya dengan keramba jaring apung [KJA] sama ikan. Jadi aman-aman saja,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (8/6/2023).

Sulistiyah menjelaskan sosialisasi telah dilaksanakan tiga bulan yang lalu. Ia menceritakan pada saat itu tidak hanya Pemerintah Desa, petani KJA, dan masyarakat Wonoharjo yang diajak sosialisasi terkait PLTS tapi juga ada tiga desa lainnya yaitu Kedungrejo, Kemusu, Boyolali. Lalu ada Ngargosari, Sragen dan Rambat dari Kabupaten Grobogan.

Ia menjelaskan selain itu diinformasikan jika nanti akan diberikan batas seperti pagar yang mengelilingi PLTS apung WKO tersebut.

Sulistiyah juga mengungkapkan warga telah bertanya apakah ada efek radiasi. Jawaban dari PLN tidak ada efek radiasi dari PLTS sehingga aman.

Sebelumnya diberitakan, PT PLN Indonesia Power berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di area Waduk Kedung Ombo yang menyinggung tiga kabupaten yaitu Boyolali, Sragen, dan Grobogan.

PLTS yang digadang-gadang menjadi sumber energi ramah lingkungan direncanakan akan menghasilkan kapasitas listrik hingga 100 Megawatt (MW).

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali, Insan Adi Asmono, menjelaskan nantinya PLTS apung Kedungombo akan diletakkan di tengah-tengah waduk.

“Ini sudah masuk tahap sosialisasi dan perizinan. Kapasitas yang direncanakan adalah 100 MWac atau 137 MWp target akan selesai pada 2025,” ujar Insan saat ditemui di Pendapa Gedhe Boyolali, Rabu (7/6/2023).

Ia menjelaskan pemrakarsa proyek tersebut, PLN Indonesia Power telah melaksanakan audiensi dengan Bupati Boyolali, M. Said Hidayat. Insan menjelaskan Pemkab Boyolali mendukung perizinan dan Amdal dari PLTS terapung di Waduk Kedung Ombo ini.

“Sehingga bagaimana situs yang ada di Kedung Ombo, terutama masalah perikanan dan Situs Ki Ageng Serang tetap menjadi tempat rujukan wisata religi di Kedung Ombo tanpa mengganggu,” kata dia.

Ia mengungkapkan keuntungan dari PLTS terapung di WKO selain menghasilkan energi listrik ramah lingkungan juga dapat menjaga ketersediaan air. Menurutnya, PLTS terapung dapat mengurangi laju penguapan air di WKO.

Selain itu, PLTS terapung di WKO dapat menjadi ikon baru dan menjadi daya tarik wisatawan. Pada akhirnya, dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan PLTS juga dapat bermanfaat bagi pendayagunaan tenaga kerja lokal saat membangun maupun saat beroperasi.

Insan juga menjelaskan Target COD [Commercial Operation Date] pada 2025. Lalu titik terkoneksi ada Gardu Induk (GI) Kedungombo yang berkapasitas 150 kV sepanjang 3 kilometer atau GI Purwodadi sepanjang 21 kilometer.

“Sampai tahap ini, sosialisasi berjalan dengan baik. Masyarakat memberikan dukungan dengan baik. Semoga ini berjalan dengan lancar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya