SOLOPOS.COM - Zainut Tauhid Saadi (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) buka suara terkait kasus perusakan Alquran di Tasikmalaya. Waketum MUI Zainut Tauhid Sa'adi meminta umat Islam agar tak terpancing karena insiden ini.

Seperti diketahui, seorang pria bernama Erwin kedapatan merobek Alquran dan membuang sobekannya di Jalan Galunggung, Kota Tasikmalaya. Video penemuan sobekan Alquran tersebut lantas viral di media sosial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Polresta Tasikmalaya kemudian membekuk Erwin, Kamis (19/12/2019). Banyak yang menyebut Erwin mengalami gangguan jiwa. Namun, polisi belum memastikan hal itu dan akan memeriksa lebih lanjut. Terkait insiden perobekan Alquran ini, Zainut menilai ada niat jahat dari pelaku.

Ekspedisi Mudik 2024

"Yang pasti pelakunya punya niat jahat apakah karena benci kepada Alquran yang menjadi kitab suci umat Islam atau ada motif lain, seperti ingin memancing kemarahan umat Islam atau ingin mengadu domba dengan umat agama lain," kata Zainut seperti dilansir detik.com, Jumat (20/12/2019).

"Apalagi momentumnya berdekatan dengan perayaan hari Natal, sehingga patut diduga ada tangan-tangan jahil yang sengaja ingin menciptakan konflik antarumat beragama di Indonesia," imbuhnya.

Zainut yang juga Wakil Menteri Agama ini meminta Polri bergerak cepat mengusut tuntas kasus perobekan Alquran di Tasikmalaya. Motif pelaku harus diketahui secara pasti agar masyarakat tidak berspekulasi.

"Mengusut tuntas kasus ini untuk mengetahui motifnya sehingga masyarakat tidak menduga-duga. Hal itu untuk menghindari terjadinya salah paham di kalangan masyarakat," ucap Zainut Tauhid.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tidak terpancing dalam menyikapi masalah ini. Meminta seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan menyerahkan kasus ini kepada pihak yang berwenang," jelas Zainut Tauhid.

"Modus kejahatan seperti ini sudah sering terjadi. Pada bulan Mei 2018 tahun lalu insiden perobekan Alquran juga pernah terjadi di jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, sehingga saya yakin masyarakat Indonesia tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan kejadian tersebut," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya