SOLOPOS.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam layanan autodebet iuran BPJS. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Retail Banking BSI Koko Alun Akbar (kiri) dan Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Arief Witjaksono Juwono Putro (kanan). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) dan BPJS Kesehatan menandatangani perjanjian kerja sama.

Salah satu poin kerja sama yakni mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran iuran BPJS Kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dengan adanya kerja sama ini, BSI sudah masuk daftar bank yang ada dalam fitur autodebet di BPJS Kesehatan.

Ini tentu membantu nasabah untuk memudahkan pembayaran iuran BPJS Kesehatan, terutama untuk masyarakat Aceh pada saat ini sudah menerapkan Perda Qanun.

Sehingga hanya Lembaga Keuangan Syariah yang bisa mengakomodasi transaksi perbankan di Provinsi Aceh.

Baca Juga: BSI Masuk Top 5 Bank Terbaik di Indonesia 2022 Versi Forbes

“Dengan penandatanganan perjanjian kerja sama ini, BSI menjadi satu – satunya bank Syariah mitra BPJS Kesehatan yang dapat mengakomodasi pembayaran iuran BPJS Kesehatan dengan autodebet,” kata Direktur Retail Banking BSI, Kokok Alun Akbar.

Selain fitur autodebet, ada beberapa kerja sama juga yang dilakukan oleh BSI dan BPJS Kesehatan, antara lain payroll pegawai, pembiayaan Supply Chain Financing (SCF) kepada rumah sakit, pembayaran iuran BPJS melalui BSI Net & BSI Mobile, pembiayaan Supply Infrastructure Financing (SIF) kepada kurang lebih 5.000 Klinik Swasta Pratama di Indonesia, pembiayaan mitraguna dari pegawai yang berpayroll di BSI, dan pembayaran uang pensiun pegawai BPJS Kesehatan.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menorehkan capaian positif pada triwulan I/2022 dengan membukukan laba bersih mencapai Rp987,68 miliar atau naik 33,18% secara year on year (YoY).

Melalui raihan tersebut BSI semakin siap berlari dan optimistis meraih pertumbuhan berkelanjutan di masa datang. Raihan impresif itu sejalan dengan konsistensi BSI dalam membangun fondasi, tranformasi digital dan pengembangan ekosistem halal di Indonesia.

Baca Juga: Plafon hingga Rp50 Juta, Ini Alur Kredit Bank Syariah Indonesia

Adapun pada triwulan I/2022, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan senilai Rp177,51 triliun atau tumbuh 11,59% secara year on year, dengan komposisi yakni pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73%, pembiayaan mikro tumbuh 22,42% dan gadai emas tumbuh 8,96%.

Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio non performing financing (NPF) net sebesar 0,90%.

Lewat kinerja yang terus tumbuh, BSI semakin siap menjadi Energi Baru Untuk Indonesia.

Sehingga, lanjut dia, perbankan syariah diharapkan mampu menjadi prioritas & kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat.

Sementara itu, untuk perolehan dana pihak ketiga mencapai Rp238,53 triliun tumbuh sekitar 16,07% secara year on year.

Baca Juga: Bank Syariah Berpeluang Pulihkan Ekonomi Nasional, Ini Kata OJK

Pencapaian ini merupakan hasil implementasi keseriusan BSI dalam menggarap dana murah sebagai salah satu strategi yang konsisten dijalankan dalam memacu pertumbuhan. Langkah ini terbukti mampu menjadikan Tabungan BSI menduduki posisi 5 di industri perbankan Tanah Air.

Di sisi lain Tabungan BSI secara keseluruhan mencapai Rp100,73 triliun atau tumbuh 15,48%. Sedangkan tabungan yang paling diminati masyarakat adalah Tabungan Wadiah yakni tabungan yang tidak memberikan bagi hasil maupun biaya administrasi bulanan.

Dari sisi bank, hal ini memberikan efek positif untuk meningkatkan effisiensi beban bagi hasil.

Sedangkan dalam inovasi layanan digital, pengguna BSI Mobile hingga Maret 2022 mencapai 3,77 juta user aktif atau tumbuh 124% secara year on year.
Jumlah pengguna yang semakin meningkat diakibatkan perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking. Dimana secara keseluruhan lebih dari 96% nasabah sudah mulai digital savvy.

Strategi digitalisasi yang ditempuh BSI mendorong dampak yang sangat positif yakni jumlah transaksi BSI Mobile mencapai 55,11 juta, tumbuh signifikan sekitar 276% secara year on year.

Hal ini mendorong pertumbuhan fee based income menjadi Rp58,94 miliar.

BSI juga serius menghadirkan beyond banking dalam satu genggaman melalui BSI Mobile. Melalui fitur-fitur inovatif yang akan terus dikembangkan. Yakni biometric, transaksi yang lengkap, fitur islami, pelunasan haji dan pembayaran umrah, gadai dan pembiayaan emas serta QRIS.



“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan BSI terhadap sustainabilitas Program JKN-KIS, salah satunya dengan menyediakan layanan autodebit untuk memudahkan peserta JKN-KIS membayar iuran bulanannya. Kami berharap, kehadiran autodebit BSI bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta JKN-KIS,” kata Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Arief Witjaksono Juwono Putro.

Arief menjelaskan, tata cara pendaftaran autodebit iuran JKN-KIS melalui petugas teller sangatlah mudah. Peserta JKN-KIS cukup membawa kelengkapan dokumen seperti tanda pengenal, nomor kartu BPJS Kesehatan dan rekening tabungan.

Setelah itu peserta JKN-KIS yang bersangkutan dapat menandatangani surat kuasa pendebitan iuran JKN-KIS dan menyerahkannya kepada teller untuk didaftarkan pada sistem autodebit iuran JKN-KIS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya