SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berbincang dengan mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo disela kegiatan resik-resik Taman Sriwedari, Solo, Minggu (6/11/2022). (Istimewa/Humas Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO—Ketua DPC PDIP Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, memang tidak terlihat datang ke Kompleks Balai Kota Solo untuk menemui Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Senin (6/2/2023) pagi.

Tapi, dia punya andil penting dalam berubahnya sikap Gibran yang akan mengevaluasi dan merevisi kebijakan kenaikan NJOP dan PBB 2023. Rudy, panggilan akrabnya, menitipkan pesannya kepada Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo Y.F. Sukasno agar disampaikan kepada Gibran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, empat legislator FPDIP DPRD Solo menemui Gibran Senin (6/2/2023) pagi untuk menyampaikan berbagai masukan dan aspirasi masyarakat terkait kebijakan melejitnya NJOP dan PBB tahun ini.

Ekspedisi Mudik 2024

“[Pesan Rudy tentang kenaikan PBB] Sudah, sudah, sudah disampaikan tadi. Sudah saya terima semua. Intine kami evaluasi lagi,” ungkap Gibran saat diwawancara wartawan seusai pertemuan tertutup sekira dua jam tersebut.

Namun, Gibran belum menjelaskan evaluasi dan revisi yang akan dia lakukan terhadap kebijakannya itu.

Dia hanya meminta kepada awak media dan masyarakat untuk menunggu perkembangan ke depan. Termasuk saat ditanya soal stimulus berjenjang yang diberikan kepada wajib pajak, Gibran meminta agar wartawan menunggu perkembangannya. ‘Tunggunen wae evaluasine. Nek nanggung begini mengko warga wedi maneh,” urai dia.

Gibran berkukuh belum mau menjelaskan evaluasi atau revisi yang akan dilakukan terhadap kebijakan tersebut. Termasuk ketika ditanya apakah NJOP dan tarif PBB tahun ini akan diturunkan kembali. Dia beralasan tidak ingin masyarakat Solo bingung.

“Nek tak jawab saiki, warga bingung. Masukan sudah saya terima,” kata dia.

Menurut Gibran, yang terpenting saat ini melakukan evaluasi dengan menyimak atau mendengarkan masukan-masukan dari warga. Semua masukan warga ditampung, lalu dilakukan evaluasi atau analisis menyeluruh. Tapi Gibran mengakui output atau arah dari evaluasi tersebut bisa saja ke penundaan kebijakan kenaikan PBB.

“Ada kemungkinan [penundaan kenaikan NJOP dan PBB], tapi tunggunen sik. Intinya aja kesusu nulis berita ya. Kami evaluasi dulu masukan-masukan dari warga, evaluasi dari warga kita tampung dulu ya,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya