SOLOPOS.COM - Ilustras Pilkada Wonogiri (Solopos-Whisnupaksa K.)

Solopos.com,WONOGIRI — Keresahan akan berkurangnya minat pemilih dalam menyalurkan hak suara pada pilkada 9 Desember mendatang muncul setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri melakukan regroupping ulang atau penggabungan Tempat Pemungutan Suara atau TPS.

Saat ini telah ditetapkan, jumlah TPS pada Pilkada Wonogiri sebanyak 2.023 tempat. Ketua Tim Pemenangan Koalisi Wonogiri Sukses, Joko Sutopo-Setyo Sukarno (Josss), Sriyono, mengatakan ada beberapa lokasi TPS yang digabung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu mengakibatkan jarak TPS dengan beberapa rumah pemilih menjadi terlalu jauh. Sehingga dikhawatirkan bisa menurunkan tingkat partisipasi pemilih. Sriyono mengatakan, di beberapa tempat, letak geografis TPS yang digabung kurang diperhitungkan.

Pilkada Boyolali: Pasangan Said-Wahyu Diprediksi Menang 80-90 Persen, Ini Alasannya

Hal itu terjadi di beberapa kecamatan seperti Bulukerto, Puhpelem dan Ngadirojo. Sriyono belum mendata secara terperinci. Namun ada laporan yang ia terima. “Orang yang sudah tua, tidak bisa mengendarai atau tidak mempunyai kendaraan akan kesukitan mendatangi TPS,” ungkap dia.

Sriyono mencontohkan, ada satu dusun jumlah pemilihnya banyak, ada dusun lain jumlah pemilihnya sedikit. Kemudian sebagian dari dusun yang jumlahnya banyak tersebut dipindah ke dusun yang jumlahnya sedikit. Menurut dia, satu dusun yang besar tersebut tidak masalah jika dijadikan satu TPS.

“Misal dusun yang jumlah pemilihnya banyak dijadikan satu TPS atau memiliki TPS sendiri akan terjadi ketimpangan pemilih diantara TPS. Namun partisipasi pemilih bisa lebih tinggi. Kami lebih berorientasi pada mutu dan goal demokrasi. Masyarakat yang menggunakan hak pilihnya tinggi,” ujar dia.

Sriyono mengatakan, temuan itu belum dilaporkan kepada KPU. Keputusan terkait jumlah TPS nantinya tetap di tangan KPU. Di sisi lain, pihaknya bakal melakukan edukasi kepada masyarakat agar partisipasi pada pilkada bisa optimal.

“Pilkada momen yang baik bagi masyarakat untuk memilih pemimpin. Itu hak rakyat, maka kami dorong mereka untuk menentukan pemimpinnya,” kata Sriyono.

Coklit

Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, sebelum coklit jumlah TPS sebanyak 2.020 tempat. Setelah coklit, jumlah TPS menjadi 2.023 tempat. Jika dibandingkan jumlah TPS saat Pilgub 2018, jumlah TPS pada Pilbup Wonogiri kali ini lebih sedikit karena ada penggabungan. Saat pilgub, jumlah TPS sebanyak 2.030-an tempat.

Blusukan Hindari Razia di Karanganyar, Pengendara RX King Berpelat Palsu Ini Nyasar hingga Kaget Dicegat Polisi

Menanggapi potensi partisipasi rendah karena jarak TPS terlalu jauh, menurut Toto, pendidikan politik untuk menyalurkan suara perlu dilakukan oleh semua pihak dan elemen, jadi tidak hanya KPU saja.

“Penentuan jumlah TPS disesuaikan dengan anggaran. Jika ada anggaran banyak bisa dibuat 2.050-an TPS. Pada prinsipnya. Efisiensi anggaran di tengah pandemi. Hasil efisiensi bisa digunakan untuk keperluan lainnya,” kata Toto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya