SOLOPOS.COM - Warga beraktivitas di tempat wisata Pasar Jadul Pidekso dekat Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Minggu (27/2/2022). Tempat wisata yang dibuka mulai hari itu berada di bahu jalan relokasi/lingkar selatan Waduk Pidekso. (Istimewa/Sunarno)

Solopos.com, WONOGIRI—Area jalan relokasi/lingkar selatan sepanjang lebih kurang 700 meter dekat Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri dijadikan tempat wisata Pasar Jadul Pidekso.

Tempat wisata mulai dibuka Minggu (27/2/2022) pagi. Rencananya tempat wisata tersebut dibuka setiap Minggu pukul 06.00 WIB-08.30 WIB. Pengelola juga menyediakan wahana perahu di Waduk Pidekso. Dalam promosi wisata Desa Pidekso, pengelola juga menyebut menara pandang di area fasilitas umum (fasum) bendungan sebagai salah satu destinasi wisata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu, Pasar Jadul Pidekso dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Karya Bersama Pidekso bersama paguyuban peduli lingkungan Pidekso Manunggal.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Jalan Relokasi Belum Jadi, Warga Seberangi Waduk Pidekso Wonogiri

Sekretaris BUM Desa Karya Bersama Pidekso, Sunarno, menyampaikan Pasar Jadul Pidekso dibuat sejak 2019 lalu. Semula tempat wisata itu berada di Dusun Pidekso RT 001/RW 006.

Setelah Waduk Pidekso terbangun pengelola dan para pedagang sepakat Pasar Jadul Pidekso dipindah ke dekat waduk, tepatnya di Dusun Pidekso RT 002/RW 006. Lokasi tersebut diyakini lebih menjanjikan karena memiliki latar belakang waduk. Pengunjung diyakini bakal lebih banyak dibanding biasanya.

Sunarno mengaku pemindahan Pasar Jadul Pidekso dari lokasi lama ke lokasi baru sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Pidekso dan pihak terkait lainnya. Semua pihak tidak mempermasalahkannya.

Baca Juga: Ada Bocah Meninggal, Aturan Waduk Pidekso Wonogiri Diperketat

“Alhamdulillah pembukaan di hari pertama tadi lancar. Pengunjung lebih banyak dari perkiraan. Awalnya kami memperkirakan pengunjung sekitar 150 orang. Tadi yang datang 200-300 orang,” kata Sunarno saat dihubungi Solopos.com.

Dia menjelaskan lokasi baru Pasar Jadul Pidekso berada di tepi jalan lingkar selatan Waduk Pidekso sepanjang lebih kurang 700 meter. Deret lapak pedagang berjarak lebih kurang 12 meter dari bibir waduk.

Jumlah pedagang sebanyak 30 orang. Jumlah itu lebih banyak dari pada pedagang saat Pasar Jadul Pidekso masih berada di lokasi lama. Saat itu pedagang berjumlah 21 orang.

Baca Juga: Warga Dilarang Beraktivitas di Waduk Pidekso, Mancing Pun Tak Boleh

“Sebelumnya yang boleh berdagang hanya warga Pidekso. Setelah lokasi pindah kami membolehkan warga dari luar Pidekso berdagang,” imbuh Sunarno.

Meski ramai orang, lanjut dia, jalan lingkar tetap bisa dilalui kendaraan dengan lancar. Pedagang sama sekali tidak beraktivitas di badan jalan. Jarak lapak pedagang dengan badan jalan beberapa meter. Pengunjung yang membeli jajanan pun tidak berada di badan jalan.

Pengelola menyediakan wahana wisata air menggunakan perahu berkapasitas 21 orang. Namun, sebagai uji coba pengelola membatasi jumlah pengunjung yang boleh naik perahu. Pengunjung yang boleh naik perahu maksimal lima atau enam orang. Sebelum naik perahu pengunjung harus memakai pelampung yang disediakan.

Baca Juga: Keren, Waduk Pidekso Wonogiri akan Dilengkapi Perahu hingga Jetski

Sunarno mengklaim pengelola sudah menyediakan kelengkapan keselamatan. Namun, dia tak memungkiri pengoperasikan perahu di waduk belum dilengkapi izin. “Izin sedang kami proses. Sambil menunggu proses itu kami menguji cobanya terlebih dahulu,” ulas Sunarno.

Dia menyadari saat ini pihak terkait masih melarang warga beraktivitas di perairan, termasuk mengoperasikan perahu wisata. Kendati demikian, Sunarno mengklaim perahu yang dioperasikan pengelola aman dinaiki. Perahu tersebut merupakan perahu yang didesain khusus untuk wisata. Rute perahu juga tidak di tengah waduk, tetapi hanya di tepi perairan waduk.

Ditanya mengenai promosi wisata Desa Pidekso yang menyebut menara pandang di area fasilitas umum (fasum) bendungan menjadi bagian destinasi wisata, Sunarno menyebut hal itu sekadar untuk menarik perhatian masyarakat. Hingga saat ini menara pandang di area fasum bendungan belum dibuka untuk umum. Menara pandang tersebut menjadi salah satu objek yang bisa dilihat dari lokasi Pasar Jadul Pidekso.

Baca Juga: Waduk Pidekso Wonogiri Diresmikan Jokowi, Warga Beli Kuda dan Perahu  

 

Objek Wisata

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Agus Rudyanto, dalam gelar wicara virtual bertema Mewujudkan Ambisi Wisata Air di Waduk Pidekso yang disiarkan langsung melalui Youtube SoloposTV, Jumat (18/2/2022) pukul 19.00 WIB-20.30 WIB, menegaskan area fasum belum dibuka untuk umum.

Ada area sekitar waduk yang harus steril dari aktivitas warga. BBWSBS dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan memetakan wilayah tersebut kemudian akan dipasangi plakat. Dia menyebut, pada saatnya nanti Waduk Pidekso dapat dikembangkan menjadi objek wisata. Namun, realisasinya harus memperhatikan berbagai aspek, utamanya aspek keamanan bendungan.

Sementara itu, Projeck Manager Pembangunan Waduk Pidekso PT PP, Nur Eko, menginformasikan hingga saat ini waduk belum boleh digunakan untuk aktivitas warga, seperti mengoperasikan perahu untuk memancing atau untuk wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya