Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Klaten masih menunggu informasi kelanjutan tahapan pembangunan tol Solo-Jogja yang tertunda akibat pademi Covid-19.
Sebelumnya pejabat pembuat komitmen (PPK) jalan tol Solo-Jogja menggelar konsultasi publik kepada warga Klaten pada Maret lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pemkab Klaten pun sudah bersiap menjembatani pertemuan warga dengan PPK terkait proyek tol Solo-Jogja.
Lantaran ada pandemi Covid-19, agenda terkait tol tersebut tertunda. Pada pertengahan Juni lalu digelar pembahasan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) tol Solo-Jogja diikuti secara virtual di sejumlah lokasi.
Di Klaten, Sampah Bisa Jadi Karya Seni Lewat Gelaran Ini
Terkait kelanjutan pembahasan jalan tol, Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi, mengatakan pemkab masih menunggu informasi lebih lanjut dari PPK, termasuk untuk kegiatan sosialisasi serta konsultasi publik.
“Pemkab menunggu saja karena itu menjadi kewenangan di sana [terkait pelaksanaan sosialisasi tol],” kata Jaka saat ditemui solopos.com di Setda Klaten, Senin (13/7/2020).
Kepala Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Supardiyono, mengatakan hingga kini juga belum ada informasi lanjutan pembahasan jalan tol yang menghubungkan Solo dengan Jogja itu.
“Terakhir baru sampai ke pembahasan Amdal [tol],” kata Supardiyono saat berbincang dengan
Cegah Kecurangan, Bantuan Sembako di Plawikan Klaten Diawasi Ketat
Supardiyono mengaku juga menunggu pelaksanaan sosialisasi pembangunan jalan tol. Hal itu dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran detail soal dampak yang bakal dirasakan warga ketika ada proyek pembangunan jalan tol.
Gejolak Masyarakat
Gambaran itu terutama terkait akses jalan serta saluran irigasi yang bakal terdampak proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja.
“Saat pembahasan Amdal memang disampaikan dan dijelaskan jalan tidak dihilangkan termasuk aliran sungai. Namun, kami berharap ada tim pemrakarsa yang turun ke desa untuk menjelaskan secara detail gambaran-gambaran dampaknya ke lingkungan dan penanganannya,” jelas dia.
Melonjak! DBD Telan 7 Korban Jiwa di Klaten dalam 6 Bulan
Supardiyono menuturkan selama ini belum ada gejolak di masyarakat terkait rencana pembangunan proyek tol. Para spekulan tanah hingga kini juga belum mendatangi warga yang menjadi calon terdampak proyek tol itu.
Sesuai informasi yang diterima pemerintah desa ada 59 bidang tanah di Wonoboyo yang mayoritas sawah milik warga dan tanah kas desa yang bakal diterjang tol.
“Kalau warga kami masih landai. Justru ada yang bertanya jane sido po ra,” kata dia.