SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pelajar Sekolah Dasar (SD) (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Abdul Haris Alamsah, tidak menampik adanya sejumlah orang tua atau wali murid yang tak mengizinkan anak mereka divaksin Covid-19.

Pernyataan itu dia sampaikan saat dihubungi melalui ponsel, Sabtu (25/12/2021), menanggapi temuan adanya wali murid atau orang tua siswa di SDN Kratonan, yang tidak mengizinkan anaknya untuk divaksin Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Fenomena itu ditemukan para legislator Komisi IV DPRD Solo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sekolah tersebut pada Jumat (24/12/2021). Sidak para wakil rakyat dipimpin langsung Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo, Putut Gunawan.

Baca Juga: Duh, Ada Wali Murid di Solo yang Tak Izinkan Anaknya Divaksin Covid-19

Abdul Haris mengaku belum mendapatkan laporan ihwal adanya orang tua siswa di SDN Kratonan yang tak mengizinkan anaknya divaksin Covid-19. Tapi secara umum diakui ada beberapa orang tua siswa di Solo tak mengizinkan anaknya divaksin.

“Itu [orang tua siswa SDN Kratonan tak mengizinkan anaknya divaksin] saya belum dapat laporan. Tapi memang ada beberapa orang tua siswa [Solo] yang tak mengizinkan. Berapa jumlahnya, di mana saja, belum. Hanya ada beberapa,” ujar dia.

Dari beberapa orang tua siswa SD di Solo yang tak mengizinkan anaknya divaksin, menurut Abdul Haris, bisa saja salah satunya di SDN Kratonan. Lebih jauh dia menilai ketidakhadiran siswa saat vaksinasi belum tentu tak diizinkan orang tua.

“Ada beberapa itu kan mungkin belum tentu tak dizinkan orang tua. Karena mungkin orang tuak tak bisa nganter, atau apa. Kan kita belum tahu. Ada beberapa [siswa]memang yang tidak datang kan. Nanti saya cek lagi semuanya,” terang dia.

Kalau memang masih ada beberapa siswa yang tak mengizinkan anaknya divaksinasi, menurut Abdul Haris, Disdik Solo dan pihak sekolah masih punya kesempatan untuk memberikan edukasi. Pendekatan komunikasi harus dikedepankan.

Baca Juga: Semua SD di Laweyan Solo Telah Divaksinasi Covid-19, Tapi…

“Sementara ini kami tidak bisa memberi sanksi. Maka nanti kami koordinasikan dulu, kami persuasif. Nanti kita data, kita koordinasi dengan orang tua lewat sekolah tentunya. Tidak dibolehkan apa karena kena hoax atau bagaimana,” urai dia.

Abdul Haris menekankan kepada seluruh sekolah agar mengedepankan pendekatan komunikatif dengan orang tua terkait program vaksinasi anak usia enam tahun hingga 11 tahun. Pendekatan itu diterapkan saat vaksinasi siswa SMP di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya