SOLOPOS.COM - Pekerja mengebor area untuk digunakan sebagai sumur dalam di Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Minggu (6/9/2020). (Istimewa-Pemdes Krendowahono)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Langkah mitigasi bencana kekeringan di tiga kecamatan di Kabupaten Karanganyar melalui pembangunan sumur dalam ditarget rampung pada pada akhir 2020.

Meskipun begitu, proyek pembangunan sumur dalam pertama di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, mengalami sedikit kendala belum munculnya sumber air yang dicari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, mengatakan tahun ini pihaknya bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk membangun sumur dalam.

Ciri-Ciri Mayat Wanita Mengapung di Bengawan Solo Sragen: Tinggi 168 Cm dan Rambut Lurus

Rencana mitigasi kekeringan difokuskan di Kecamatan Gondangrejo, Jumantono, dan Jumapolo.

“Untuk di Gondangrejo, kami fokus di Desa Krendowahono. Saat ini disitu dulu yang dimulai proyek pembangunan sumur dalamnya. Karena melibatkan alat berat, nanti sistemnya bergiliran. Tidak serentak. Kalau yang Krendowahono sudah selesai, nanti baru geser ke desa lainnya yang menjadi prioritas pembangunan sumur dalamnya,” ucap dia ketika dihubungi Solopos.com, Senin (7/9/2020).

Tidak Menghabiskan Waktu Lama

Sundoro menjelaskan apabila lancar, proses pembangunan sumur dalam tidak menghabiskan waktu lama. Sehingga, ditargetkan seluruh proyek pembangunan sumur dalam di tiga lokasi bisa selesai pada akhir 2020.

“Sebenarnya tidak lama. Tapi nanti lihat dulu perkembangannya seperti apa. Kalau dari kami kalkulasinya bisa lah akhir tahun selesai semua. Untuk nominal proyek, kami tidak tahu karena ini CSR kami hanya menerima saja. Semua proses dilakukan oleh BBWSBS,” imbuh dia.

Razia Rutan Solo Tak Temukan HP, Tapi Petugas Sita Barang Terlarang Ini

Terpisah, Kepala Desa Krendowahono, Syarif, mengatakan proses pembangunan sumur dalam di wilayahnya masih terus berjalan.

Menurutnya hingga kedalaman 57 meter, belum ada air yang keluar dari lokasi yang ditentukan.

“Perkiraannya katanya sampai kedalaman 70 meter. Tapi kami tidak tahu juga. Nanti lihat perkembangannya. Sampai kedalaman 57 meter ini yang keluar hanya lempung [tanah liat] saja, belum keluar airnya. Semoga bisa, soalnya kemarin pas pengeboran terakhir malah keluar gasnya,” terang dia.

Puskesmas Tawangmangu Kembali Buka Layanan Rawat Inap & Persalinan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya