SOLOPOS.COM - Ilustrasi kembang setaman untuk ritual. (Liputan6)

Solopos.com, KLATENPerempatan Ngering, Kecamatan Jogonalan, menjadi salah satu daerah rawan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Klaten. Orang yang biasa lewat di kawasan itu sering mendapati kembang setaman.

Salah seorang warga yang biasa membuka angkringan sejak tiga bulan terakhir di Perempatan Ngering, Kecamatan Jogonalan, Ny. Sukir, mengatakan di kawasan tersebut sering ditemui kembang mawar dan lainnya. Dia enggak tahu siapa yang sering menaruh kembang di perempatan tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Sering ada yang ngguwangi kembang [kembang setaman]. Saya enggak tahu pasti apa untuk mencari pesugihan atau ritual mencari tumbal. Kalau lewat sini harus hati-hati. Soalnya sering terjadi kecelakaan. Selama saya buka angkringan di sini sejak tiga bulan terakhir, sudah ada dua kali kecelakaan lalu lintas dengan korban mengalami luka serius,” kata Ny. Sukir, saat ditemui wartawan di perempatan Ngering, Kecamatan Jogonalan, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga: Ngeri! Ini Lokasi Kecelakaan yang Bikin Balita Terlempar & Patah Kaki

Hal senada dijelaskan warga Ngering lainnya, Wagimin, 71. Perempatan Ngering merupakan jalur cepat yang tak dilengkapi dengan traffic light. Setiap pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintas di lokasi kejadian.

“Hitungannya setiap bulan pasti ada kecelakaan lalu lintas di sini. Tak hanya mengakibatkan korban luka-luka, tapi ada yang meninggal dunia juga. Soal adanya orang yang sering ngguwang kembang di sini, enggak tahu pelakunya siapa,” katanya.

Selaku warga di Ngering, Wagimin berharap perempatan Ngering dipasangi traffic light. Hal itu penting guna mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Harapannya, semoga ada lampu bangjo [traffic light],” katanya.

Baca Juga: Lantik Pejabat Tinggi Pratama, Bupati Boyolali: Hilangkan Ego Sektoral

Sebagaimana diketahui, kecelakaan lalu lintas kali terakhir terjadi di perempatan Ngering, Kecamatan Jogonalan, Rabu (6/10/2021) pukul 21.00 WIB. Kecelakaan lalu lintas itu melibatkan satu unit mobil pikap Suzuki Carry Futura dengan satu unit sepeda motor.

Mobil pikap berpelat nomor AA 1932 SK yang dikemudikan Supriyono, 41, warga Ngablak, Magelang. Sepeda motor Honda Scoopy berpelat nomor AD 3849 EGJ yang dikendarai HSR, 15, warga Prawatan, Jogonalan. Sepeda motor itu ditumpangi PT, 14 dan seorang balita, AL, 3.

Akibat kecelakaan itu, pengemudi mobil pikap mengalami luka lecet. Sedangkan penumpang mobil pikap mengalami luka setelah giginya tanggal.

Baca Juga: Perbaikan Irigasi Lewat Program P3-TGAI di 25 Desa di Klaten Rampung

Pengendara sepeda motor mengalami luka lecet di bagian kaki kiri dan cedera di kepala. AL yang menjadi balita mengalami patah kaki kiri. PT yang membonceng sepeda motor juga mengalami luka-luka.

“Ya, memang di perempatan Ngering itu sering terjadi kecelakaan. Di sana enggak ada traffic light sehingga harus hati-hati. Jarak 50 meter sebelum mendekati lokasi harus tengok kanan dan kiri dan selalu waspada [guna menghindari kecelakaan lalu lintas],” kata Kanitlaka Satlantas Polres Klaten, Ipda Wahyu, mewakili Kasatlantas AKP Abipraya Guntur Sulastiasto dan Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya