SOLOPOS.COM - Warga menerima bansos BST di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, sebelum Lebaran lalu. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Masih ditemukan keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan atau PKH di Wonogiri yang tak mau mengundurkan diri meski sudah sejahtera. Padahal, mereka semestinya mengundurkan diri secara sukarela karena sudah sejahtera setelah menerima bansos PKH tersebut.

Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Kurnia Listyarini, menyampaikan hingga 2020 lalu ada KPM yang sebenarnya sudah lebih sejahtera dari pada sebelum menerima bansos PKH. Namun, KPM bersangkutan belum bersedia mengundurkan diri secara sukarela.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Puting Beliung Porak Porandakan Desa Wisata di Sleman DIY, Pemilik Rugi Puluhan Juta Rupiah

Alhasil, KPM tersebut masih menerima bansos PKH selama masih memenuhi kriteria atau memiliki komponen yang ditentukan. Hanya, Kurnia tak menyebut jumlah KPM yang berkondisi demikian. Menurut dia tidak banyak. Tercatat pada awal 2020 lalu ada 940 KPM mampu belum bersedia mengundurkan diri.

“Pendekatan kepada KPM bersangkutan oleh pendamping PKH dan tokoh masyarakat setempat terus dilakukan,” kata Kurnia saat dihubungi Solopos.com, Senin (1/2/2021).

Terlepas dari hal tersebut, setiap tahun ada KPM yang mengundurkan diri secara sukarela karena merasa sudah sejahtera. Jumlahnya mencapai ratusan orang. Bahkan, pada 2019 KPM mengundurkan diri secara mandiri lebih dari 1.700 keluarga.

Pendekatan

Terpisah, Kepala Desa Jimbar, Kecamatan Pracimantoro, Sutrisno, mengaku setiap tahun pemerintah desa bersama pendamping PKH, dan tokoh masyarakat mendekati KPM PKH yang dipandang sudah lebih sejahtera agar bersedia mengundurkan diri. Pendekatan kekeluargaan dinilai lebih efektif karena dari hati ke hati.

Baca Juga: Sudah Punya GeNose, Tes Saliva Juga akan Dipakai Pemerintah? Ini Jawaban Satgas Covid-19

Tim menyampaikan bahwa KPM bersangkutan sudah lebih sejahtera, sementara ada keluarga lain yang membutuhkan bantuan. Tim juga menekankan agar KPM tersebut merasa malu jika terus-terusan menerima bansos PKH padahal sudah sejahtera.

“Cara seperti itu harus dilakukan. Bukan tidak mungkin KPM yang seperti itu tidak tahu bahwa mereka mesti mengundurkan diri. Setahu mereka selama pemerintah memberikan bansos brarti mereka masih layak menerima. Alhamdulillah kami melakukan langkah tersebut setiap tahun. KPM bersangkutan akhirnya bersedia mengundurkan diri,” ucap Sutrisno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya