SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengkubuwono X (harianjogja-Lugas SUbarkah)

Solopos.com, JOGJA — Kasus nuthuk harga terjadi lagi di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta. Kali ini pelaku nuthuk harga dilakukan pengayuh becak yang mengantar wisatawan keliling Malioboro.

Dalam kasus kali ini, wisatawan sudah bersepakat mengenai tarif Rp20.000 kepada pengayuh becak. Namun, pada ujungnya pengayuh becak justru meminta Rp80.000 kepada wisatawan.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Kasus nuthuk yang terjadi menjelang libur Lebaran 2022 ini pun ditanggapi Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X. Dia menegaskan seharusnya tidak ada alasan lagi bagi pedagang di Malioboro untuk tidak memasang harga agar tidak muncul istilah nuthuk.

Harga nuthuk menjadi salah satu yang diantisipasi Pemda DIY dalam momentum libur lebaran 2022. Sultan HB X menilai seharusnya para pedagang di Malioboro sudah memahami karena ditempatkan di Teras Malioboro. Secara otomatis mereka memberikan daftar harga terutama menu makanan. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi pedagang untuk tidak menyediakan daftar harga kepada pembeli.

Baca Juga: Kasus Nuthuk Terjadi Lagi, Pemkot Ancam Keluarkan Pelaku dari Malioboro

“Itu sebetulnya masyarakat [pedagang] sudah tahu makanya kami coba untuk makan di Teras Malioboro itu juga menunya sudah ada [harganya]. Semua mestinya tida ada alasan lagi kita ini tidak menyediakan daftar harga,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Senin (18/4/2022).

Saat dimintai imbauan untuk pedagang, Sultan mengatakan seharusnya para pedagang sudah sadar dan tidak perlu imbauan secara terus menerus karena sudah menjadi tanggungjawabnya.

“Mestinya [pedagang] sudah lebih menyadari. Nek aku mengimbau, aku dikira juweh, mosok kesadaran bola bali terus menerus tidak maju-maju,” katanya.

Baca Juga: Tukang Becak Nuthuk Tarif di Malioboro Bisa Dipidanakan, Karena…

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyatakan jawatannya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka memberikan rasa aman kepada wisatawan saat lebaran. Terutama mengantisipasi harga nuthuk. Dengan ditempatkannya di Teras Malioboro saat ini memudahkan dilakukan pemantauan.

Tak hanya di Malioboro, kata Singgih, di kabupaten lainnya di DIY juga wajib untuk menjaga ekosistem pariwisata yang baik. Ia sudah meminta kepada kabupaten dan kota untuk melakukan koordinasi dengan OPD terkait dan masyarakat untuk menghindari adanya keluhan dari wisatawan.

“Kami juga meminta terkait kelayakan produk UMKM atau produk ekonomi kreatif yang kemarin juga ada keluhan. Ini saya wanti-wanti betul untuk dicek dari dinas terkait. Sifatnya memang harus kolaboratif antar-OPD, termasuk dengan Satpol PP bagaimana menjadikan wisatawan merasa aman dan nyaman, karena ada beberapa personel SAR Linmas yang dikerahkan di pantai,” ucapnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Waspada Harga Nuthuk saat Libur Lebaran, Sultan: Bola Bali Mengimbau Dikira Juweh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya