SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemetik daun teh. (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Dua dusun di Samigaluh dikembangkan jadi kampung teh.

Harianjogja.com, KULONPROGO–Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mengembangkan Dusun Tritis dan Dusun Nglinggo di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh sebagai kampung teh.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Widi Astuti mengatakan, di dua dusun tersebut setiap kepala keluarga memiliki kebun teh, dan produknya dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke kebun teh. Pengembangan kampung tehmenjadi peranan intensif dari tiga organisasi perangkat daerah, antara lain Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian dan Pangan.

Pengembangkan kampung teh ini dilakukan guna percepatan progam Bedah Menoreh berbasis agrowisata, percepatan pengembangan objek wisata Bukit Menoreh dan menggerakan ekonomi masyarakat. Di kampung-kampung teh tadi, dikembangkan paket-paket wisata seperti memetik teh, sangrai hingga menyeduh teh secara tradisional.

“Paket wisata ini mampu mengangkat potensi teh yang ada di Samigaluh, dan kehidupan ekonomi masyarakat bisa mulai tumbuh baik,” kata dia, Jumat (23/2/2018).

Ia menuturkan, luas lahan teh di kawasan Bukit Menoreh khususnya di Kecamatan Girimulyo dan Samigaluh sebesar 136 hektare (Ha). Jumlah tersebut mengalami perkembangan dibanding 2013 yang luasnya hanya 55 hektare. Ia memperkirakan, populasi teh dari lahan satu Ha nampu menghasilkan 10.000 batang daun teh basah. Saat ini, teh Kulonprogo masih berkisar 4.000 hingga 6.000 batang teh basah, sehingga Pemerintah Kabupaten Kulonprogo terus melakukan upaya perbaikan tegakan teh.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Bambang Tri Budi memaparkan, tanaman teh di Kulonprogo menjadi salah satu komoditas unggulan perkebunan, sehingga perlu adanya perbaikan tegakan dan perawatan. Selain itu, Pemkab juga mulai menyadari perlunya upaya perbaikan kualitas teh guna meningkatkan hasil petikan. Mengingat komoditas teh juga menjadi salah satu pendukung pengembangan kawasan agrowisata di wilayah perbukitan menoreh.

“Saat ini, para petani teh sudah memproduksi teh dengan skala kecil untuk memenuhi kebutuhan wisatasan dan pasar lokal, mereka ini membentuk kelompok-kelompok. Kami mendorong petani teh berinovasi supaya produk mereka dapat diterima pasar luas,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya