Solopos.com, KLATEN — Kampung Ramadan digelar di Joglo Tumiyono, bangunan joglo terbesar karya PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP) yang berlokasi di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten, untuk memeriahkan Bulan Puasa 2023. Di Kampung Ramadan ini ada bazar kuliner dengan aneka menu takjil yang tak biasa.
Saban sore selama Ramadan, 20 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Ngerangan berjualan di sekitar Joglo Tumiyono yang disebut-sebut salah satu bangunan joglo terbesar di dunia itu. Acara itu sudah berlangsung sejak Sabtu (1/4/2023) dan akan berakhir pada Kamis (20/4/2023).
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Menu yang dijual beragam. Selain menu takjil pada umumnya, masing-masing UMKM RT itu menawarkan dan menampilkan menu sesuai ciri khas kampung masing-masing. Seperti kampung kedelai yang menawarkan olahan kedelai.
Kemudian kampung jahe, kampung ubi, kampung satai, kampung sejarah angkringan, dan lain-lain. Lapak tempat jualan berupa gerobak angkringan untuk semakin menunjukkan Ngerangan sebagai desa cikal bakal angkringan.
Tak sekadar bazar UMKM, kegiatan Kampung Ramadan Joglo Tumiyono di Bayat, Klaten, diisi dengan asupan ilmu melalui talkshow hingga berbagai lomba serta pentas wayang kulit. Talkshow mengangkat tema beragam mulai dari sejarah angkringan, hikmah bersedekah, rahasia di balik haji dan umrah, kemuliaan bertani, hingga parenting.
Narasumber yang dihadirkan pun beragam mulai dari pemerintah desa, perhimpunan BMT Indonesia, Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah, LPP PCNU Klaten, hingga PC Muhammadiyah Bayat.
Kampung Ramadan Joglo Tumiyono digelar kolaborasi antara Yayasan Kesatriaan Entrepeneur Indonesia, Pondok Pesantren Tahfidz Widodo Makmur Sulaimaniyah, dan Pemerintah Desa Ngerangan. Kegiatan itu didukung PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, Rocket Chicken, Solopos Media Group (SMG), dan lain-lain.
Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Widodo Makmur Sulaimaniyah, Irsyad Maulana, menjelaskan rangkaian kegiatan kampung ramadan di Joglo Tumiyono, Bayat, Klaten, itu digelar sebagai ungkapan kebahagiaan dan rasa cinta menyambut Ramadan.
Pilot Project
Selain meluapkan rasa bahagia serta semakin meningkatkan semangat beribadah, kegiatan itu juga menjadi ajang silaturahmi antara pondok, yayasan entrepeneur, dan warga sekitar Joglo Tumiyono. Sebagai informasi, ponpes serta yayasan entrepeneur berada di kompleks joglo tersebut.
Selain kegiatan ekonomi, ada kegiatan lainnya seperti tadarus dan tadarus bersama antara warga dengan para santri pondok. Selain itu, di tengah rangkaian kegiatan bakal ada pesantren kilat pada 14-16 April 2023.
Direktur Yayasan Kesatriaan Entrepeneur Indonesia, Heri Purwanto, berharap kegiatan itu bisa menumbuhkan potensi yang ada di Ngerangan. “Mudah-mudahan ini menjadi pilot project. Tentu ke depan kami akan menggandeng lebih banyak pihak,” kata dia saat pembukaan Kampung Ramadan Joglo Tumiyono di Bayat, Klaten, Sabtu (1/4/2023) sore.
Kepala Desa (Kades) Ngerangan, Sumarno, mengatakan kegiatan Kampung Ramadan Joglo Tumiyono tersebut baru kali pertama digelar. Dia berharap kegiatan itu bisa diagendakan rutin setiap Ramadan. Kegiatan itu membantu meningkatkan roda perekonomian UMKM di Ngerangan terutama selama Ramadan.
Ketua Panitia Kampung Ramadan Joglo Tumiyono, Suwarno, mengatakan selama 20 hari kampung ramadan digelar ada beragam kegiatan. Ada aneka perlombaan yang digelar yakni lomba hafalan surat pendek, dai cilik, seni kaligrafi, serta hadrah.
“Untuk lomba hadrah ini rencananya ada 15 grup dan sudah ada sekitar 12 grup yang mendaftar. Tidak hanya dari wilayah Bayat, yang ikut hampir se Klaten dan ada yang dari Gunung Kidul,” kata Suwarno.
Suwarno menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut juga diisi dengan pentas wayang kulit. Ada dua kali pentas wayang kulit yang digelar selama ada Kampung Ramadan yakni pada Sabtu (1/4/2023) malam dan Jumat (14/4/2023) malam.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
