SOLOPOS.COM - Juru kunci Omah Tiban, Mbah Sinem dan Pengunjung tengah berbincang di Dusun Cale, Desa Semen, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Minggu (30/10/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIOmah Tiban alias Rumah Tiban Wonogiri berlokasi di Dusun Cale, Desa Semen, Kecamatan Jatisrono. Banyak orang dari berbagai daerah yang datang ke Rumah Tiban dengan berbagai maksud, seperti memohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa hingga meminta kelimpahan harta.

Hingga kini, Rumah Tiban masih dikunjungi para peziarah. Salah satu pengunjung Rumah Tiban, Giman, mengaku sudah beberapa kali datang ke Rumah Tiban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kali pertama dia datang ke Rumah Tiban Wonogiri sekitar 1994. Kala itu Rumah Tiban masih berdinding gedhog belum bertembok.

“Ini kearifan lokal. Bukan berarti orang yang datang ke sini itu musyrik. Mereka tetap meminta dan berdoa pada Allah SWT, hanya melalui Rumah Tiban,” kata Giman, Minggu (30/10/2022) malam.

Ekspedisi Mudik 2024

Rumah Tiban Wonogiri memiliki luas lebih kurang 10 meter × 8 meter. Dinding Rumah Tiban sudah bertembok semen. Atapnya masih menggunakan rumput alang-alang dengan dilapisi kain terpal di bawahnya.

Baca Juga: Masjid Tiban Wonokerso Wonogiri, Usianya Jauh Lebih Tua dari Indonesia

Di area dalam rumah, terdapat empat tiang penyangga. Masing-masing tiang penyangga berselimut kain putih.

Masing-masing tiang itu memiliki nama, yaitu Gambir Anom, Suling Werni, Ngglanglang Jagad, dan Jati Kesumo. Di antara empat tiang itu, tiang bernama Suling Werni dianggap paling sakral.

Tiang Suling Werni berada paling belakang sebelah kiri. Di bawah tiang itu terdapat bunga-bunga yang yang sudah layu dan bekas kemenyan atau sesajen.

Juru Kunci Rumah Tiban Wonogiri, Mbah Sinem, mengatakan rumah tersebut sudah ada sejak zaman Wali Songo. Banyak orang menyebut bangunan itu sebagai Rumah Tiban karena dipercaya rumah itu terbangun secara tiba-tiba. Namun, sebenarnya rumah itu dibangun oleh empat anggota Wali Songo.

Baca Juga: Duh! Sejumlah Objek Diduga Cagar Budaya di Wonogiri Kondisinya Kian Tak Terawat

Mereka membangun Rumah Tiban Wonogiri sebagai tempat peristirahatan sekaligus menjadi tempat salat sementara ketika sedang mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak.

“Ini kayunya [tiang penyangga area dalam Rumah Tiban Wonogiri] masih asli. Kayu jati. Makanya warnanya sudah menghitam karena sudah saking tua umurnya. Rumah ini sudah 400-an tahun usianya,” kata Mbah Sinem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya