SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan sembako. (Antara)

Solopos.com, SRAGEN — Jumlah data penerima bantuan sosial nontunai (BSNT) Jawa Tengah di Kabupaten Sragen turun dari 56.616 keluarga penerima manfaat (KPM) menjadi 41.911 KPM. Dengan begitu, sebanyak 14.705 keluarga dipastikan tidak lagi menerima bantuan yang direalisasikan dalam wujud sembako senilai Rp200.000/bulan.

Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial di Dinas Sosial (Dinsos) Sragen, dr Finuril Hidayati, mengatakan turunnya kuota KPM penerima BSNT itu terjadi karena ada indikasi data ganda para penerima.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengakui hal itu bisa saja terjadi karena Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jateng menggunakan data awal dari Kementerian Sosial per Januari 2020. Data awal itu yang belum diverifikasi dan divalidasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Sempat Gerayangi Janda, Pelaku Batal Perkosa & Lari Tanpa Celana Usai Anak Korban Nangis

"Di tingkat kabupaten, data dari Kemensos itu sudah kami verifikasi dan validasi. Kalau ada dobel seperti sudah menerima PKH atau BPNT, BST hingga BLT DD kita coret," terang Finuril kala ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (10/9/2020).

Verifikasi dan validasi itu, lanjurnya, membuat penyaluran bantuan mundur 1-2 hari. "Tapi kami pastikan data bersih, tepat sasaran karena penerima bantuan benar-benar masuk kategori tidak mampu. Kalau data yang dipakai provinsi itu masih data mentah yang belum diverifikasi dan divalidasi," jelasnya.

Saat data dari Dinsos Sragen itu disandingkan data dari provinsi berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK), kata Finuril, akan muncul kesamaan data yang mengindikasi terdapat penerima bantuan ganda. Selanjutnya, penerima bantuan ganda itu dicoret.

Dengan begitu, terjadi penurunan jumlah penerima bantuan sosial nontunai (BSNT) tahap ketiga di Kabupaten Sragen dari 56.616 KPM menjadi 41.911 KPM.

Kaget

Sementara itu, Nono, warga Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen, kecewa karena tak lagi mendapat BSNT. Dia kaget saat namanya tidak terdaftar dalam penerima BSNT yang dibagikan beberapa hari lalu.

Depresi Usai Ibunya Meninggal, Warga Trucuk Klaten Ini 15 Tahun Tidur di Kuburan

Pada awalnya, dia dan warga lain mengira bantuan dalam bentuk sembako itu akan disalurkan di lain hari. Namun, setelah ia meminta konfirmasi ke pemerintah desa setempat, data penerima bantuan di salah satu desa di Sragen itu sudah final.

"Namanya biasa dapat, lalu enggak dapat ya pasti kecewa. Gejolak sudah pasti ada. Setelah saya konfirmasi, ternyata di desa kami ada penurunan kuota keluarga penerima bantuan. Awalnya sekitar 900 keluarga, sekarang jadi sekitar 600 keluarga sehingga yang terpangkas ada 300 keluarga," jelas Nono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya