SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan siswa SMA (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA– Untuk meningkatkan daya saing generasi muda khususnya bidang penelitian di Indonesia, guru-guru pembimbing penelitian siswa membentuk Asosiasi Guru Pembimbing Penelitian Indonesia (AGPPI).

Direktur Center for Youth Scientist Monika Rahardi mengatakan, selama ini pihaknya ditunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI untuk membina para peneliti muda agar mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.

Promosi Hari Ini Jadi Cum Date Dividen Saham BBRI, Jangan Ketinggalan THR dari BRI

Keberadaan AGPPI sebagai wadah bagi guru-guru pembimbing penelitian dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa sebagai peneliti muda di seluruh Indonesia.

Ekspedisi Mudik 2024

Terdapat tiga tugas utama para guru pembimbing penelitian yang tergabung dalam AGPPI. Pertama, kemampuan menghidupkan kembali iklim penelitian kepada para siswa, mampu melakukan pembinaan penelitian dan mampu melakukan pengelolaan penelitian di sekolah.

Berdasarkan pengamatannya banyak guru dari sekolah menengah yang potensial untuk mengembangkan penelitian siswanya. Hanya saja, tidak sedikit guru yang kesulitan untuk memberikan bimbingan lantaran kurang berpengalaman mengikuti kompetisi penelitian baik tingkat nasional maupun internasional.

“Kondisi pendidikan di Indonesia masih belum merata. Masih ada kesenjangan atau perbedaan yang jauh antara guru pembimbing yang berhasil mencetak siswa juara dengan guru pembimbing yang belum pernah juara. Untuk menjembatani masalah tersebut, perlu sebuah wadah yang bisa menanungi mereka,” ujarnya.

“Dari segi pengalaman mengajar maupun mengikuti kompetisi, rata-rata kemampuan guru sama. AGPPI akan dijadikan tempat untuk saling bertukar pengalaman. Diharapkan memunculkan lebih banyak peneliti muda berprestasi asal Indonesia. Sebab, persaingan dengan siswa di luar negeri juga ketat,” jelasnya.

Koordinator AGPPI Kuncoro Budi Raharjo mengatakan, para guru pembimbing penelitian harus mendorong agar para siswa mau melakukan penelitian sesuai bidangnya. Apalagi, katanya, diberlakukannya kurikulum 2013 membuka kesempatan bagi siswa untuk melakukan praktek penelitian.

“Kami hanya berharap, segala kegiatan penelitian yang dilakukan siswa mampu mendapat apresiasi dengan dibuatkan sebuah payung hukum. Hal ini tentu berkaitan dengan eksistensi penelitian di sekolah. Kami ingin penelitian siswa bisa terus berkembang dari tahun ke tahun,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya