SOLOPOS.COM - Bocoran desain jersey Persis Solo (istimewa)

Solopos.com, SOLO–Persis Solo barangkali menjadi klub di Indonesia yang paling setia menyematkan motif batik dalam kostumnya.

Sejak musim 2011/2012, nuansa wastra Nusantara telah menghiasi jersey klub berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut. Kala itu Persis yang berlaga di kompetisi PT Liga Indonesia (LI) menggamit motif batik parang yang diaplikasikan di bagian samping badan jersey.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Corak batik sempat menghilang di kostum Persis tahun 2013 dan 2014. Namun medio 2015 hingga 2020, klub kebanggaan warga Solo ini kembali mengangkat batik Surakarta dengan berbagai motifnya mulai parang, truntum hingga kawung.

Baca Juga: Wahyu Tri Nugroho Kian Dekat Ke Persis Solo, Ini Respons Bhayangkara Solo FC

Ekspedisi Mudik 2024

Pergantian kepemilikan klub musim ini pun tak membuat batik menghilang di seragam kebesaran Laskar Sambernyawa.

Dari bocoran desain jersey yang didapat Solopos.com, motif truntum tampak dominan dalam jersey ketiga Persis yang berwarna hitam. Motif batik yang diciptakan permaisuri Paku Buwana III, Kanjeng Ratu Kencana itu, mewarnai bagian depan jersey.

Motif truntum diberi warna putih sehingga kontras dengan warna hitam jersey. Di bagian muka sebelah kanan jersey, tampak ikon Persis, Alap-alap Sambernyawa, dengan aksen warna emas.

Baca Juga: Kaesang Janjikan Bintang Piala Menpora Untuk Persis Solo, Siapa Saja Ya?

Perlambang Kesetiaan

Motif truntum sendiri pernah dipakai Persis pada musim 2017. Namun motif perlambang kesetiaan dan cinta yang bersemi kembali itu hanya mewarnai bagian pundak dan belakang jersey (bawah leher).

Pemerhati batik yang juga Kepala Program Studi Desain Mode Batik Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Aan Sudarwanto, mengapresiasi Persis yang konsisten memopulerkan batik Surakarta dalam desain jerseynya.

Menurut Aan, upaya Persis secara tidak langsung dapat menjaga warisan budaya tersebut tetap lestari. “Penggunaan motif batik dalam jersey kian menegaskan batik kini lebih universal dan membumi, tidak hanya dipakai oleh segelintir kalangan seperti zaman dulu,” ujar Aan saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (11/4/2021).

Baca Juga: Seusai Kalahkan Aston Villa, Mohamed Salah Bertekad Bawa Liverpool Finis Di Empat Besar

Seorang anggota Pasoepati asal Laweyan, Restu Andrianto, mengaku bangga Persis dapat mempertahankan batik dalam nuansa jerseynya. Hal itu, imbuhnya, selaras dengan identitas Solo sebagai kota batik dan kota budaya.

“Konsistensi tersebut menunjukkan mereka benar-benar mewakili identitas Kota Solo,” ujarnya. Di masa mendatang, Restu mengusulkan Persis tak hanya mengangkat batik dalam jersey-nya, melainkan juga simbol Keraton Solo dan Mangkunegaran. “Lahir dan berkembangnya Persis tak lepas dari perhatian Paku Buwana X serta Mangkunegara VII.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya