SOLOPOS.COM - Warga berjalan di jalan kampung yang dihiasi kincir angin di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, Kamis (24/10/2019). (Solopos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Sekar Arum di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, menyelenggarakan Festival Kitiran Alang-Alang Kumitir, Kamis-Minggu (24-27/10/2019).

Pembukaan festival diselenggarakan di Dusun Banaran pada Kamis siang. Panitia festival menghias jalan kampung dengan kincir angin setinggi satu meter hingga dua meter. Jalan kampung membelah kebun sayur di dusun itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kincir angin yang dicat warna-warni terbuat dari kertas, kayu lapis, kayu, seng, dan lain-lain. Kincir angin itu bikinan perajin kincir angin di Kabupaten Karanganyar.

Panitia festival memasang seratusan kincir angin menyebar di sejumlah lokasi di dekat kebun hortikultura. Seluruh kincir angin berputar kencang mengikuti terpaan angin.

Direktur BUMDesa Sekar Arum, Bimo Aji Sudarsono, mengatakan Festival Kitiran Alang-Alang Kumitir dilaksanakan kali kedua di Kabupaten Karanganyar. Festival serupa diselenggarakan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Karanganyar.

"Tahun ini kan Ekraf tidak menyelenggarakan makanya kami garap. Festival kitiran ini akan berlangsung selama empat hari," ujar dia.

Panitia menyiapkan rangkaian acara pendukung, seperti klinik tani, lomba membuat kincir angin untuk tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), dan sejumlah pertunjukan seni.

Mereka menyiapkan pertunjukan tari dan musik, seperti Tari Panen, Tari Topeng Ireng, Musik Calung, Musik Tek-Tek, dan Sendratari Bagus Kabanaran Roro Gondosuli.

"Kami ambil festival Alang-Alang Kumitir karena ada dongeng asal mula desa. Sak wise alang-alang terbawa angin kencang akan ada perubahan baru lebih baik. Berangkat dari itu festival diselenggarakan di bulan Oktober. Kami berharap segera turun hujan. Kami sudah tanam sayuran. Pinginnya hujan supaya subur," tutur Bimo.

Selain itu, Bimo melihat pasar wisata baru di Desa Gondosuli. Salah satunya adalah spot selfie dengan latar belakang pemandangan alam. Dia berharap warga desa bisa mengambil manfaat dari kunjungan wisatawan meskipun sekadar berswafoto.

"Tempat ini bisa menjadi destinasi baru spot selfie. Kami secara bertahap menggali potensi di Gondosuli. Kami sedang merintis BUMDesa. Baru jalan delapan bulan dengan sepuluh orang," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto, berharap setiap desa di Kabupaten Karanganyar mengembangkan BUMDesa.

"Saya ingin festival ini digelar setiap tahun. Ini mengawali menarik wisatawan," ujar dia saat memberikan sambutan.

Rober berharap warga sekitar menambahkan sentuhan lokal pada pengembangan wisata di Gondosuli. Dia mencontohkan edukasi pertanian untuk wisatawan. Dia optimistis hal itu menambah daya tarik wisatawan.

"Potensi alam di Gondosuli luar biasa. Setiap weekend, wisatawan bisa melepas penat dengan edukasi pertanian dan selfie. Seperti ikut menanam atau memetik sayuran. Melihat alam yang hijau dan perkebunan bisa melepas penat di sela-sela rutinitas," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya