SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bazar Takjil di Batang (Durenombo.desa.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gadung Melathi di Desa Waleng, Kecamatan Girimarto, berencana menggelar Festival Takjil selama bulan puasa 2022. Rencananya, pembukaan festival tersebut akan mengundang pejabat di lingkungan Pemkab Wonogiri.

Ketua Pokdarwis Gadung Melathi, Aris Munandar, Festival Takjil akan berlangsung selama satu bulan ke depan. Hal itu dimulai, Minggu (3/4/2022)-Jumat (13/5/2022). Festival Takjil bakal digelar area Embung Waleng. Festival serupa pernah digelar 2021. Tetapi saat acara berjalan di pertengahan, Festival Takjil sempat dihentikan karena dianggap mengundang keramaian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Biar Embung Waleng dikenal [para pejabat di Pemkab Wonogiri]. Agar didukung, baik secara administrasi maupun sarananya,” kata Aris saat dihubungi Solopos.com, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga: Pemakaman Prosedur Covid-19, BPBD Wonogiri: Tak Semua karena Corona

Aris mengatakan konsep Festival Takjil tahun 2022 berbeda dengan setahun sebelumnya. Ke depan, kegiatan jual-beli takjil dipusatkan di area embung. Lokasinya berada di area Pasar Gembol. Sepanjang festival juga digelar panggung musik dan pentas seni setiap hari Sabtu.

“Nantinya ada pertunjukan santri warga Waleng, kesenian tari, dan pertunjukan rebana. Festival bakal digelar sejak pagi. Para pedagang baru dipersilakan membuka lapaknya pukul 15.00 hingga 20.00 WIB,” katanya.

Aris mengatakan hingga sekarang sudah ada 25 calon pendaftar di Festival Takjil mendatang. Setiap pedagang yang menempati tempat yang telah disediakan panitia diharuskan membayar iuran senilai Rp200.000. Jumlah itu digunakan untuk mengisi listrik dan membuat baju seragam.

Baca Juga: PPKM Wonogiri Naik Jadi Level 3, Jekek Belum Ambil Kebijakan Baru

“Festival Takjil akan berlangsung hingga melewati masa lebaran Idulfitri. Warga Waleng dan sekitarnya banyak yang merantau. Mereka diprediksi bakal mudik ke kampung halaman. Kemungkinan besar tahun ini banyak yang pulang. Para perantau yang ingin bertamasya tidak perlu jauh-jauh, cukup ke Festival Takjil,” ucap Aris.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, mengatakan Pemkab Wonogiri membuka ruang seluas-luasnya untuk mendukung potensi menumbuhkan perekonomian. Salah satunya memberi ruang ke penjual takji saat Ramadan. Jumlah kasus Covid-19 di Wonogiri dinilai telah melandai.

“Penjualan takjil sebenarnya sudah diperbolehkan sejak tahun lalu dengan tetap menerapkan syarat protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Sekarang, dengan melandainya kasus, akan kami beri ruang. Bahkan seluas-luasnya dan tidak seketat 2020 dan 2021,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya