SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Di tengah pesta kemenangan Persiba lolos ke Indonesia Super League (ISL), kabar duka menyeruak ke skuat Laskar Sultan Agung.

Ayahanda kapten Persiba sekaligus pemain terbaik Liga TI Phone 2010/2011, Wahyu Wijiastanto meninggal dunia.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Wagiyo, ayah Wahyu, meninggal dunia pada usia 60 tahun pada Kamis (26/5) pukul 15.30 WIB akibat stroke yang sudah cukup lama diderita.

Wahyu sendiri tidak bisa menunggui ayahnya di detik-detik terakhir. Pasalnya, dia ikut rombongan Persiba kembali ke Bantul. Bahkan eks pemain Persis Solo itu, masih ikut berparade bersama pemain lainnya. “Tadi setelah acara selesai, Tanto minta izin untuk pulang karena ayahnya sakit,” kata Asisten Bidang Operasional Persiba, Bagus Nur Edi Wijaya saat dikonfirmasi, Kamis (26/5) malam.

Dikatakan Bagus, kabar duka itu cukup mengagetkan skuat Persiba. “Kami akan bersama-sama melayat besok pagi [hari ini] berangkat dari Bantul pukul 07.00 WIB,” terang Bagus.

Wahyu Wijiastanto saat dihubungi semalam mengungkapkan setelah pertandingan antara Persiba Bantul melawan Persiraja Banda Aceh di Stadion Manahan Solo, dirinya sempat menjenguk ayahnya. Tak pernah terpikirkan, kala itu adalah saat terakhir pertemuan. 

“Pertemuan terakhir kemarin, Bapak selalu menangis tiap ketemu saya. Padahal biasanya selalu senyum. Terakhir, Bapak minta dibelikan bakso,” kenangnya.

Di mata pemain jebolan Diklat Salatiga itu, ayahnya adalah sosok yang sangat berjasa terutama dalam perjalanan kariernya sebagai pesepak bola.

“Bapak sangat mendukung saya menjadi pesepak bola andal. Bahkan, dulu Bapak juga yang selalu mengantar saat saya latihan dan juga Diklat [Salatiga],” ujarnya dengan suara yang bergetar.

Ayahnya pula lah yang mendukung dan mengikutkan ke Diklat Salatiga pada 2002 silam. Aksinya dalam pertandingan dan kemenangan yang diraih timnya pun tak sempat disaksikan sang ayah.  Kondisi sang ayah mulai memburuk sejak Rabu dini hari.

“Bapak sempat berpesan agar kami tetap rendah hati dan ingat dari mana kami berasal. Bapak juga berpesan agar jangan sampai keluarga terpecah gara-gara harta. Besok [hari ini] pukul 10.00 WIB, Bapak akan dimakamkan,”ujarnya.(Wartawan Harian Jogja/Sugeng Pranyoto & Intaningrum)

HARJO CETAK

Foto: Wahyu Wijiastanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya