SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Jakarta (Solopos.com) – Kepolisian Negara RI masih mendalami langkah investigasi internal atas dugaan kelalaian dalam menanggapi informasi dari Badan Intelijen Negara (BIN) terkait dengan insiden bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

“Untuk langkah internal soal dugaan kelalaian menanggapi informasi BIN itu masih didalami,” kata Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam, Jumat (30/9/2011). Mengenai dugaan kelalaian ini, Bachrul Alam tidak memberi komentar. “Mengenai hal ini belum bisa disampaikan, cuma, manusia kan penuh keterbatasan,” tambah dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara, Sutanto, mengusulkan agar informasi intelijen bisa menjadi alat bukti bagi kepolisian dalam melakukam pemberantasan terorisme. “Kendala kepolisian dalam pemberantasan terorisme saat ini adalah kurangnya alat bukti untuk melakukan penindakan seperti diatur dalam aturan perundangan,” kata Sutanto usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI awal pekan ini.

Polri yang mendapat informasi dari BIN, kata bekas Kapolri itu, tetap mengalami kendala karena informasi intelijen belum cukup untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku teror tanpa didukung alat bukti. “Kalau informasi intelijen bisa jadi alat bukti, tentu akan sangat efektif dalam penanganan masalah teror,” kata Sutanto.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya