SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Polisi mengalihkan arus lalu lintas seputaran Tugu Kartasura, Sukoharjo, guna mengantisipasi kemacetan selama aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Lapangan Kerja pada Kamis (8/10/2020).

Hingga pukul 14.30 WIB, aksi unjuk rasa belum mulai dari rencana semula pukul 14.00 WIB. Massa gabungan dari berbagai elemen mahasiswa Soloraya mulai berdatangan ke sekitar Tugu Kartasura.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara ratusan aparat gabungan Polri dan TNI terlihat berjaga lokasi. Bahkan arus lalu lintas dari Solo menuju Yogyakarta maupun Boyolali dan Semarang dialihkan.

Ekspedisi Mudik 2024

Pengalihan arus lalu lintas dari Solo mulai dilakukan di simpang Gembongan. Sedangkan arus lalu lintas dari arah Boyolali menuju Solo maupun Yogyakarta masih dibuka.

Begitu pula dari arah Yogyakarta menuju Solo dan Boyolali atau Semarang masih dibuka. Berdasarkan pantauan Solopos.com, pengalihan arus lalu lintas mengakibatkan kepadatan di wilayah Makamhaji, Gembongan hingga perbatasan Kartasura-Boyolali.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan ratusan personel gabungan dari Polres, Kodim, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Sukoharjo diterjunkan untuk mengamankan aksi tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di Sukoharjo, Kamis.

Aksi ini digelar di dua lokasi, yakni di Simpang Empat Univet Bantara Sukoharjo dan Simpang Tiga Tugu Kartasura.

"Kami dan jajaran Kodim serta Satpol PP Sukoharjo siap untuk mengamankan jalannya aksi pada hari ini. Personel yang dilibatkan 850 orang dari TNI, Polri, dan Satpol PP, kami bagi di dua titik," katanya.

Menurut Bambang, pengamanan aksi kali ini ada dua hal yang menjadi fokus, yakni antisipasi Covid-19 dan penyampaian aspirasi.

"Dua-duanya ini menjadi perhatian khusus, selain mengamankan kami juga memberi batasan-batasan terkait protokol kesehatan," ucapnya.

Sementara itu mengantisipasi adanya aksi anarkistis seperti di wilayah lain, Bambang yakin warga Sukoharjo tidak akan terpancing dengan kondisi di luar daerah. Hal itu mengingat mereka mempunyai sopan santun dan menginginkan Sukoharjo Makmur.

"Saya yakin tidak ada aksi anarkistis," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya