SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, UNGARAN</strong> – Kawasan Kecamatan Bandungan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terkenal dengan <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180530/515/918971/objek-wisata-tersembunyi-di-semarang-ini-namanya-curug-indrokilo">wisata alam</a>, wisata sejarah. dan wisata malamnya. Wisata malam di kawasan tersebut juga tak kalah kondang dengan kawasan lain di Jateng.</p><p>Namun jika bicara soal wisata sejarah di kawasan Bandungan, Semarang, maka Candi Gedong Songo bisa dibilang yang paling kondang. Namun siapa yang tahu jika ada candi lain di kawasan Bandungan bernama Candi Asu?</p><p>Ya, letak Candi Asu memang sedikit tersembunyi dan sering luput dari perhatian wisatawan. Candi Asu terletak di Dusun Candi, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng.</p><p>Dikutip dari laman resmi milik Pemprov Jateng, Candi Asu merupakan candi bercorak Hindu. Nama Candi Asu diambil dari relief dan patung di candi tersebut yang berwujud mirip anjing yang dalam bahasa Jawa disebut asu.</p><p>Sayangnya, candi itu kini terkesan rusak karena warga sekitar candi dahulu merasa cemas bila suatu saat nanti Candi Asu dijadikan tempat <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180529/515/918930/nikmati-panorama-rawa-pening-dari-puncak-gunung-kendil">wisata </a>oleh pemerintah. Penduduk setempat khawatir jika harus digusur layaknya penggusuran yang sering mereka saksikan dalam berita di televisi.</p><p>Karena rasa khawatir itu, warga lantas sempat meruntuhkan beberapa bagian Candi Asu. Warga lantas memanfaatkan sebagian batu candi untuk membangun fondasi rumah.</p><p>Kini candi yang dahulu berdiri kokoh dan megah itu tinggallah puing-puing yang terdiri atas lumpang (tempat menumbuk), gentong (bak tempat air), patung mirip anjing tak berkepala, dan beberapa bagian candi yang masih tersisa. Bahkan, hingga sekarang tak jarang warga yang menggali tanah menemukan puing-puing candi.</p><p>Namun setelah mendapat arahan dari pemerintah setempat, warga mulai menyadari jika Candi Asu justru sebenarnya bisa memakmurkan perekonomian warga. Warga yang sebelumnya berusaha meruntuhkan Candi Asu lantas berbondong-bondong kerja bakti membangun jalur jalan menuju lokasi candi.</p><p>Di samping berbagai permasalahan itu, Candi Asu memiliki pemandangan yang indah karena mirip taman kecil. Terlebih lagi, letaknya berada agak jauh dari permukiman warga sehingga suasana sejuk, hening, dan segar dapat dirasakan oleh pengunjung. Di sana ditemukan pula beberapa bangunan berbentuk limas segi empat seperti pondok.</p><p>Di sebelah timur candi terdapat sebuah makam kecil. Makam ini terletak di lahan garapan warga dan diyakini sebagai makam anjing yang konon penjaga di salah satu <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180528/515/918838/gedong-pass-wisata-gardu-pandang-anti-mainstream-di-semarang">objek wisata</a> sejarah di Kabupaten Semarang.</p><p>Dengan cerita rakyat dan kesejukan alam serta masih sepi pengunjung, Candi Asu sangat cocok dikunjungi untuk sejenak melepas penat dari sekian banyak rutinitas sehari-hari. Candi ini juga cocok dikunjungi masyarakat perkotaan yang ingin merasakan ketenangan.</p><p>Wisatawan juga tak sulit menemukan Candi Asu karena hanya berjarak kurang lebih 1 km dari Candi Gedong Songo yang lebih kondang. Untuk masuk ke kawasan Candi Asu, tak ada harga tiket masuk resmi karena candi tersebut memang dikabarkan belum dikelola secara baik.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya