SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo (Solopos.com-M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, buka suara terkait adanya balap lari liar di wilayahnya. Pria yang akrab disapa Jekek itu pun menanggapi fenomena itu dengan sederhana.

Menurut Jekek, jika ada budaya baru tentang teknis perlombaan lari, pada prinsipnya dalam kegiatan itu ada semangat olahraga. Kalau kegiatan itu bisa bertahan dalam waktu panjang, pemkab bisa memfasilitasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Lari kan olahraga ringan. Jauhnya seberapa, paling 50-100 meter kalau di lomba lari yang saat ini tengah ngetren. Beda sama balap motor yang jarak tempuhnya lebih jauh. Kalau adanya lari itu sebagai kejenuhan masyarakat di saat pandemi, asal menerapkan protokol kesehatan tidak apa-apa,” ungkap dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Pakai Sabu, Janda Cantik Mantan Istri Pengusaha Ini Dibekuk Polisi

“Kalau kegiatan itu dilakukan agar viral kami hormati. Pesertanya saat ini masih sedikit. Kami lihat masukan dari beberpa pihak nanti. Kalau mereka konsisten, akan kami kaji,” imbuh Jekek.

Seperti diketahui, aksi balap lari liar yang saat ini tengah menjadi tren di masyarakat sudah merambah ke Wonogiri. Munculnya balap liar di Wonogiri dimulai sejak pekan lalu. Balap lari yang sudah diselenggarakan selama empat kali tersebut dilaksanakan di depan Pasar Kota Wonogiri, tepatnya di Jl. Jendral Sudriman.

Biasanya dilaksanakan pada tengah malam atau dini hari, sering kali dimulai sekitar pukul 00.30 WIB. Salah satu koordinator balap lari di Wonogiri, Boncel (nama samaran), mengatakan kegiatan itu diselenggarakan untuk mengikuti tren yang saat ini tengah marak di masyarakat.

“Balap lari ini kan sudah jadi tren ya, mulai dari Jakarta, Bandung, Solo dan akhirnya kami mencoba di Wonogiri,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (21/9/2020).

Informasi Lewat Instagram

Ia mengatakan, pemberitahuan balap lari disosialisakan melalui aplikasi instagram dengan akun @infobalaplariwng dan @speedrunwng. Akun tersebut juga dijadikan sebagai ajang dalam mencari lawan lari atau mengumpulkan peserta.

Kebingungan Bawa Jasad Rinaldi, Fajri Belajar Mutilasi Dari YouTube

Cara mendaftar, menurut dia, peserta membuat story di akun masing-masing dan menandai dua akun instagram tersebut. Para calon peserta akan didata, berdasarkan standar yang telah dibuat admin.

Boncel mengatakan, warga cukup antusias dengan kegiatan itu. “Mungkin ada ya warga yang dari daerah, namun mayoritas warga perkotaan, baik penonton maupun pesertanya,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya