SOLOPOS.COM - Sebanyak 22 cakades dari 10 desa di Kabupaten Sragen mendeklarasikan pilkades damai disaksikan pimpinan daerah di Ruang Sukowati Setda Sragen, Kamis (16/11/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

 

Di Pilkades Sragen ada anak yang melawan bapak dan istri yang melawan suami.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Solopos.com, SRAGEN — Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2017 diadakan serentak di 10 desa di Sragen, 6 Desember mendatang. Ada yang menarik dalam penyelenggaraan Pilkades Girimargo, Kecamatan Miri, dan Pilkades Ngrombo, Kecamatan Plupuh.

Di Girimargo ada anak yang melawan bapaknya dan sementara di Ngrombo istri melawan suaminya. Hal itu untuk menghindari calon kepala desa (cakades) melawan kotak kosong. (Baca: 8 Petahana Ramaikan Bursa Pilkades Sragen di 6 Kecamatan)

Ekspedisi Mudik 2024

Cakades Girimargo, Samino, 53, akan melawan anak bungsunya, Nur Rohimah, 27, dan Cakades Ngrombo, Eko Wahyu, 31, akan melawan istrinya, Eni Anisa, 27. Mereka bersama 18 cakades lainnya mendeklarasikan Pilkades Damai di Ruang Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Kamis (16/11/2017) siang.

Panitia Pilkades Serentak Kabupaten Sragen 2017 mendatangkan 22 cakades dari 10 desa yang menggelar pilkades. Dari 10 desa itu, hanya dua desa yang memiliki tiga calon, yakni Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, dan Desa Banyurip, Kecamatan Jenar.

Puluhan cakades itu mendeklarasikan pilkades damai dengan menyatakan enam sikap yang dibacakan Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) Setda Sragen Suhariyanto. Deklarasi itu disaksikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kapolres AKBP Arif Budiman, Asisten I Setda Endang Handayani, perwakilan DPRD Sragen, dan Kodim 0725/Sragen.

“Siap berkompetisi sebagai calon kepala desa dengan menunjung tinggi kejujuran, sportivitas, dan dalam pelaksanaan kampanye akan tertib, damai, santun, menghindari SARA, serta tunduk patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Siap dan sepakat menciptakan situasi kondusif, aman, dan damai selama pilkades,” ujar Suhariyanto saat membacakan penggalan naskah deklarasi yang ditirukan 22 cakades.

Setiap cakades menandatangani berita acara deklarasi itu yang disaksikan panitia pilkades tidak desa dan para pimpinan daerah. Nama Eko Wahyu dan Eni Anisa, pasangan suami istri asal Ngrombo, Plupuh, yang disebutkan protokol membikin ramai para tamu undangan.

“Kalau dua calon ini jelas damai lahir batin,” ujar Kapolsek Karangmalang, AKP Agus Irianto, yang mengetahui mereka benar-benar pasangan suami istri yang maju dalam Pilkades Ngrombo.

Pasutri itu akan berebut 2.812 suara di enam tempat pemungutan suara pada hari H. “Visi misinya menyukseskan suami,” ujar Eni tersenyum.

“Ya, kalau saya jargonnya guyup rukun. Kalau istri saya gotong-royong,” tambah Eko saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela acara deklarasi.

Demikian juga dengan Samino, incumbent dalam pilkades di Desa Girimargo, Miri. Samino maju menjadi cakades untuk kali ketiga karena sebelumnya sudah menjabat Kades Girimargo selama dua periode.

“Ya, saat pilkades untuk periode kedua dulu, saya melawan kotak kosong. Sekarang daripada melawan kotak kosong, ya lebih baik anak bungsu saya maju menjadi cakades. Selama ini tidak ada yang berani maju dalam pilkades,” ujar Samino.

Nur Rohimah, anak bungsu Samino, yang duduk di sebelahnya hanya tersenyum. Dia menyatakan tujuan maju dalam pilkades itu hanya untuk memenangkan bapaknya jadi kades lagi. Bapak dan anak itu akan berebut 3.521 suara di tujuh TPS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya