SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Trayek bus jurusan Kartasura (Sukoharjo)-Solo diperkirakan hilang saat layanan aglomerasi angkutan Soloraya terealisasi pada 2021 mendatang. 

Bus jurusan Kartasura-Solo bakal digabung dengan bus aglomerasi rute Kartasura-Klaten. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Suryanto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (5/9/2019). 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Layanan aglomerasi ini menggunakan bus rapid transit (BRT) mirip yang dipakai di sejumlah koridor Kota Semarang. Pengoperasian bus aglomerasi bakal melibatkan sejumlah perusahaan otobus (PO) yang memiliki trayek Kartasura-Klaten. 

“Jika hal itu direalisasikan diperkirakan trayek bus jurusan Kartasura-Solo hilang. Para penumpang bisa naik bus jurusan Solo-Jogja atau Surabaya-Jogja,” kata dia, Kamis.

Menurut Suryanto, ada enam koridor yang direncanakan melayani penumpang di wilayah Soloraya. Keenam koridor itu meliputi Solo-Sragen, Solo-Wonogiri, Solo-Boyolali, Solo-Karanganyar, Klaten-Sukoharjo, dan Solo-Gemolong.

Berdasarkan kajian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya ada satu koridor yang akan beroperasi pada 2020 yakni Solo-Sragen. “Kemungkinan besar koridor Kartasura-Klaten beroperasi paling cepat pada 2021. Informasi yang saya dapat masih ada persyaratan teknis yang harus dilengkapi sebelum bus aglomerasi beroperasi,” ujar dia.

Saat ini, Suryanto masih menunggu informasi lebih lanjut dari Dishub Jateng. Pemerintah masih menggodok layanan aglomerasi agar mampu menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan tranportasi massal.

Dia bakal berkoordinasi dengan pengurus Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sukoharjo ihwal rencana pengoperasian bus aglomerasi trayek Kartasura-Klaten. 

“Yang jelas awak angkutan bus lokal akan diberdayakan saat bus aglomerasi beroperasi. Jadi pengusaha bus lokal atau awak bus tak perlu resah dan khawatir karena mereka tetap bakal dilibatkan,” papar dia.

Sementara itu, seorang awak bus jurusan Sukoharjo-Kartasura, Sidiq, mengatakan kondisi bisnis transportasi sangat lesu. Masyarakat memilih menggunakan layanan transportasi online dibanding bus.

Sidiq berharap pemerintah melindungi dan memfasilitasi bus lokal agar bisa eksis di tengah gempuran transportasi online. Bisa jadi PO lokal bakal gulung tikar jika penghasilan yang didapat setiap bulan tak sebanding dengan biaya operasional. 

“Jika bus aglomerasi melibatkan awak bus lokal ya enggak masalah. Kami mencari nafkah untuk keluarga. Jangan sampai awak bus lokal tak lagi dipakai,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya