SOLOPOS.COM - Ilustrasi berpuasa. (Authoritynutrition.com)

Solopos.com, ALJIR -- Politikus asal Aljazair, Noureddine Boukhrouh, mengusulkan agar puasa Ramadan 2020 ditunda terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar masyarakat kuat dalam melawan pandemi virus corona.

Ia beranggapan umat muslim yang melakukan puasa Ramadan 2020 mempunyai risiko kesehatan yang berkontribusi terhadap pandemi Covid-19.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Wonogiri Dapat Tambahan 260 Alat Rapid Test Covid-19, Prioritas Tetap Tenaga Medis

"Umat muslim hari menunda berpuasa karena tubuh yang lapar bisa meningkatkan kerentanan untuk terinfeksi dan dapat memicu persebaran Covid-19. Atau mereka yang memilih untuk tetap berpuasa dengan risiko persebaran lebih luas virus tersebut," kata Noureddine Boukhrouh sebagaimana diinformasikan Suara.com, Kamis (16/4/2020).

Pernyataan mantan pimpinan Partai Pembaruan di negara di kawasan Afrika Utara itu menuai kontroversi berbagai pihak. Tetapi, pemerintah Aljazair belum berkomentar mengenai ide dari Noureddine ini.

Bukan Cuma Indonesia, Jepang Krisis APD Sampai Minta Warga Sumbang Jas Hujan

Benteng Corona

Berbeda dengan Noureddine yang ingin puasa Ramadan ditunda karena akan berpangaruh pada kesehatan, MUI beranggapan puasa akan menjadi benteng dari paparan Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh saat memberikan keterangan siaran langsung di kanal Youtube BNPB, Senin (13/4/2020).

Pasien Covid-19 Terakhir di Wuhan Sembuh, Rumah Sakit Darurat Ditutup

Menurutnya, dengan puasa Ramadan, tubuh akan menjadi sehat dan imunitas semakin bertambah yang dampaknya dapat mencegah penularan virus corona.

Puasa Ramadan yang kita laksanakan merupakan benteng dari paparan Covid-19. Aktivitas puasa akan menyebabkan kesehatan pada tubuh kita. Puasa yang benar dengan makan seimbang membuat tubuh akan melahirkan imunitas tubuh. Sahur secukupnya dan buka secukupnya dengan makanan bergizi," ujar Asrorun.

Konsultasi Kesehatan Saat Karantina di Rumah Bisa Lewat 4 Aplikasi Ini

Ia juga menyampaikan pandemi corona tidak menjadi penghalang umat muslim untuk tetap beribadah puasa Ramadan. Justru dengan mewabahnya Covid-19, ibadah harus diperkuat sebagai momentum pendekatan diri kepada Allah SWT.

"Mari kita songsong Ramadan dengan lahir batin, fisik, mental serta pemahaman baru. Kebiasaan baru ibadah di tengah wabah Covid-19. Situasi baru menuntut pemahaman dan cara-cara baru [beribadah] tapi tetap berada dalam koridor syariat. Ibadah Ramadan dijadikan momentum emas untuk mempercepat penanganan wabah Covid-19 dengan aktivitas keagamaan. Wabah Covid-19 bukan halangan untuk ibadah. Ini momentum untuk ibadah kita kepada Allah SWT," lanjutnya.

Produksi Mobil Disetop, Pabrik Ford Bikin APD dari Material Airbag

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya