SOLOPOS.COM - ILustrasi hadiah Valentine. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO—Terdapat sejumlah negara yang melarang perayaan Hari Valentine. Simak ulasannya lebih lanjut.

Setiap Februari masyarakat Tanah Air  yang mayoritas beragama Isalam selalu riuh membahas soal Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ada pihak yang menolak merayakan Hari Valentine. Ada pula yang merayakannya untuk menunjukkan kasih sayang kepada pasangan.

Hari Valentine juga dikenal sebagai Hari Santo Valentine atau Hari Raya Santo Valentine sebagian besar merupakan hari libur Kristen Barat.

Meskipun Hari Valentine bukan hari libur umum, 14 Februari dianggap masyarakat negara Barat sebagai perayaan yang spesial. Pada sisi lain, sejumlah negara timur memilih tidak merayakan Hari Valentine, meski secara komersial.

Dikutip Solopos.com pada Jumat (10/2/2023) dari Bisnis.com yang melansir Wedded Wonderland, setidaknya terdapat tujuh negara yang melarang perayaan Hari Valentine yang identik dengan pasangan yang sedang memadu kasih, hadiah cokelat, bunga, atau hadiah lainnya yang dianggap bisa mewakili ungkapan kasih sayang.

Berikut negara yang melarang perayaan Hari Valentine:

1. Malaysia

Sebanyak 61% penduduk Negara Malaysia beragama Islam. Konsep Hari Valentine dianggap bertentangan dengan hukum Islam. Sejak 2005, otoritas Islam membuat fatwa agama yang melarang perayaan hari Valentine.

Pada 2011, polisi moral Islam (JAIS) menangkap 80 pasangan muslim karena merayakan hari raya ini. Petugas menggerebek banyak hotel di Selangor dan Kuala Lumpur, memulai kampanye dan penggerebekan anti-Hari Valentine.

 

2. Iran

Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Negara Iran telah melarang perayaan Hari Valentine dengan menyebut liburan itu sebagai kebiasaan Barat yang dekaden. Otoritas setempat mengancam toko-toko dan restoran dengan penuntutan jika mereka menjual hadiah Hari Valentine.

 

3. India

Karena revolusi independen dari kerajaan Inggris pada 1947, pemerintah Negara India menolak mengadvokasi nilai-nilai dan budaya barat.

Pada 2015, pemimpin partai Chandra Prakash Kaushik menyatakan bukannya menentang cinta, tetapi jika pasangan sedang jatuh cinta maka mereka harus menikah.

Jika mereka tidak yakin, mereka tidak boleh meremehkan cinta dengan jalan-jalan bersama secara terbuka.

 

4. Pakistan

Negara ini telah mengalami banyak kerusuhan seputar perayaan Hari Valentine. Pada 2014, dua universitas di Peshawar dan Pakistan bentrok dengan keyakinan satu sama lain atas ideologi Hari Valentine di mata hukum Islam.

Siswa saling melempar batu yang akhirnya menyebabkan tembakan dari kedua sisi, melukai tiga siswa.

Pada 7 Februari 2018, Pengadilan Tinggi Islamabad melarang Hari Valentine dan mengklaim hari itu sebagai impor budaya dari Barat dan bertentangan dengan ajaran Islam.

 

5. Arab Saudi

Di Arab Saudi, menunjukkan kemesraan di depan umum adalah tabu sehingga konsep Hari Valentine tidak sesuai dengan ideologi negara ini. Karena itu, Arab Saudi melarang Valentine

Merayakan hari raya di negara ini dapat menyebabkan hukuman berat. Pada 2014, lima warga Saudi dijatuhi hukuman 39 tahun penjara dan 4.500 cambukan di antara mereka setelah mereka ditemukan menari dengan enam wanita yang tidak mereka nikahi pada Hari Valentine.

Meskipun dapat membeli hadiah bertema cinta di hari lain, mawar merah dan barang-barang terkait cinta lainnya dilarang keras pada Hari Valentine, termasuk pakaian berwarna merah.

 

6. Rusia

Secara teknis, Negara Rusia sebenarnya juga merayakan sejenis Hari Valentine, tetapi sangat berbeda. Pada 8 Maret, orang Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional dengan cara yang sama seperti budaya Barat merayakan Hari Valentine.

Saling memberi bunga dan cokelat kemudian suami dan pacar lelaki memasak dan membersihkan, membiarkan wanita beristirahat seharian penuh.

Alih-alih merayakan Hari Valentine karena seorang santo, Rusia memilih merayakan cinta untuk wanita mereka, memberikan penghormatan kepada wanita di seluruh dunia dan persamaan hak.



 

7. Indonesia

Di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia ini sebenarnya tidak ada regulasi, seperti undang-undang (UU) atau sejenisnya yang secara eksplisit melarang warga merayakan Hari Valentine.

Namun, banyak pihak menyatakan menolak perayaan Hari Valentine secara terbuka. Alasannya, Hari Valentine dianggap mempromosikan seks pranikah dan konsumsi alkohol yang keduanya sangat bertentangan dengan hukum Islam.

Selain itu ada provinsi yang secara tegas melarang perayaan Hari Valentine, yakni Aceh. Terlepas dari hal itu, sebagian masyarakat Indonesia tetap merayakan Hari Valentine.

Itulah negara-negara yang menolak atau melarang perayaan Hari Valentine.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul 7 Negara yang Menolak Perayaan Valentine, Termasuk Indonesia

 







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya