SOLOPOS.COM - Ilustrasi melawan Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo mencatat hingga Kamis (20/8/2020) masih ada enam klaster aktif yang berpotensi menularkan virus corona ke masyarakat.

Dari jumlah itu, tiga klaster di antaranya masih tergolong baru. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (20/8/220), keenam klaster Covid-19 yakni tiga klaster lama dan tiga klaster baru.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tiga klaster lama yakni aparatur sipil negara (ASN) Kota Solo sebanyak empat orang, tenaga kesehatan di Karanganyar tiga orang, dan karyawan SMA di Sukoharjo tiga orang.

Vlogger Cilik Boyolali Bunga Salsabila Akhirnya Bisa Ketemu Gubernur Ganjar, Dapat Hadiah Laptop Pula!

Sedangkan tiga klaster aktif baru penularan Covid-19 di Sukoharjo yakni karyawan bank di Solo lima orang, pernikahan di Nguter lima orang, dan nakes rumah sakit kedua di Sukoharjo tujuh orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan keenam klaster ini berpotensi menularkan virus corona ke masyarakat terutama kontak erat pasien positif.

Melacak Kontak Erat

Gugus tugas melacak kontak erat lini pertama pasien positif. “Mereka langsung menjalani swab test untuk menentukan apakah terinfeksi virus corona atau tidak,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Dari Jembatan Bacem Hingga Setan Merah, Ini 7 Mitos Seputar Sungai Bengawan Solo

Yunia menyebut total ada lebih dari 20 klaster Covid-19 di Sukoharjo namun saat ini tinggal enam klaster Covid-19 yang masih aktif. Sisanya sudah bisa diputus rantai penularannya.

Sebagian pasien positif corona tanpa gejala dari berbagai klaster itu menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

Mereka dilarang beraktivitas ke luar rumah dan berinteraksi dengan masyarakat untuk mencegah persebaran pandemi Covid-19. Apabila tak mengalami demam dan gangguan pernapasan pada hari terakhir masa inkubasi, mereka dinyatakan sembuh.

Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 Solo Tambah 6 Orang, 4 Di Antaranya Bergejala

“Masyarakat tak perlu takut dan khawatir, pasien positif tanpa gejala yang tak mengalami demam dan gangguan pernapasan tidak berpotensi menularkan virus ke orang lain. Mereka cukup menjalani karantina mandiri di rumah,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan akumulasi pasien positif Covid-19 baik dari klaster aktif maupun yang sudah putus per 20 Agustus sebanyak 368 orang.

Klaster Pernikahan

Perinciannya, pasien positif dengan gejala 133 orang dan tanpa gejala 235 orang. Sedangkan jumlah pasien positif sembuh sebanyak 266 orang.

Kasus Konfirmasi Positif Corona Solo Disebut Punya Ekor Panjang, Begini Penjelasannya

Sementara itu, Kepala Desa Lawu, Kecamatan Nguter, Mulyadi, mengungkapkan sumber penularan virus corona klaster pernikahan berasal dari orang tua mempelai yang berasal dari Ambon, Maluku. Mereka pulang kampung ke Desa Lawu sebelum Bulan Puasa.

Sementara hajatan pernikahan dilangsungkan pada 15 Juli. Orang tua mempelai meninggal dunia pada 10 Agustus dan dipastikan positif corona.

“Saya ingin memberi klarifikasi agar tidak simpamg siur dan membikin panik warga. Jadi, keluarga mempelai bukan berasal dari Jakarta melainkan Ambon. Mereka berjualan bakso selama puluhan tahun. Kemudian, saat melakukan perjalanan naik pesawat transit di Surabaya. Di kampung halaman sudah empat bulan sejak sebelum bulan puasa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya